KAJIAN KARAKTERISTIK MIE KERING DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG BAYAM HIJAU (Amaranthus Sp)

Kornelia Sugiyarti

Abstract


Bayam merupakan jenis sayuran yang mudah rusak, sehingga untuk pemanfaatannya menjadi sangat terbatas. Sementara bayam mempunyai kandungan Fe yang cukup tinggi. Salah satu upaya untuk menghindari terjadinya kerusakan yaitu membuat daun bayam menjadi tepung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung bayam terhadap sifat kimia dan  tingkat kesukaan  pada mie kering. Metode penelitian menggunakan eksperimen atau percobaan. Panelis yang  digunakan dalam penelitian adalah panelis agak terlatih  berjumlah 25 orang  yang merupakan mahasiswa  jurusan gizi gizi tingkat III dan IV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penambahan konsentrasi tepung bayam terhadap daya terima  mie kering  bayam  yang mencakup daya terima warna, aroma dan tekstur yang dibutikan dengan hasil  Uji Friedman p<0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum daya terima  panelis terhadap warna menunjukkan bahwa subtitusi tepung bayam penilain yang tertinggi yaitu dengan subtitusi tepung bayam 50% yaitu sebesar 3,48% sedangkan yang terendah subtitusi tepung bayam 75% yaitu sebesar 3,20%. Daya terima panelis terhadap aroma menunjukkan bahwa subtitusi tepung bayam penilaian yang  tertinggi yaitu dengan subtitusi tepung bayam 75% yaitu sebesar 3,56% sedangkan yang rendah subtitusi tepung bayam pada 25% yaitu 3,12%.

Full Text:

PDF

References


Anjarsari, B. (2010). Pangan Hewani Fisiologi Pasca Morterm dan Teknologi. Jakarta: Graha Ilmu. Ankita, K. P. (2013). Studies on Spinach Powder as Affected by Dehydration Tempearture and Process of Blanching. International Journal of Agriculture and Food Scinece Technology. ISSN 2249-3050,Volume 4, Number 4 , 2. Astawan, M. S. (2008). Membuat Mie dan Bihun. Jakarta : Penebar Swadaya. Jakarta. Barlian P. (2010). Your Food Healthy.Yogyakarta. Padi Pressindo. Cefi A,H. F. C. (2015). Pembuatan Mie Kering Gembili dan Bekatul (Kajian Proporsi Terigu : Gembili dan Penambahan Bekatul). Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol.3 No 4 , 3. Fitasari, E. (2009). Pengaruh Tingkat Penambhan Tepung Terigu Terhadap Kadar Air, Kadar Lemak, Kadar Protein, Mikrostruktur, dan Mutu Organoleptik Keju Gouda Olahan. Jurnal Ilmu dan. Fitasari, E. (2009). Pengaruh Tingkat Penambhan Tepung Terigu Terhadap Kadar Air, Kadar Lemak, Kadar Protein, Mikrostruktur, dan Mutu Organoleptik Keju Gouda Olahan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak Vol. 4, No.2 , 17. Gupta. (2014). Role of Iron (Fe) in Body. IOSR Journal of Applied Chemstry e-ISSN: 2278-5736. Volume 7, Issue 11 Ver. II

Sugiyarti dkk, Kajian Karakteristik Mie Kering....

Hadiningsih N. (1999). Pemanfaatan Tepung Jagung Sebagai Bahan Pensubstitusi Terigu Dalam Pembuatan Produk Mie Kering yang Difortifikasi dengan Tepung Bayam.[Skripsi]. IPB, Bogor. Kartika E.(2010). Pembuatan Mie Kering dengan Penambahan Tepung Daging Sapi. [Skripsi]. IPB, Bogor. Laporan Produksi Bayam Dinas Pertanian Kalimantan Barat Tahun 2015. Mahayani P,S. G. S. (2014). Pengaruh Penambahan Bayam Terhadap Kualitas Mie Basah. Jurnal Agroknow Vol.2 No. 1 , 25. Mandal S, B. B. (2015). Spectrophotometric determination of Total Iron Content in Black Tea. Bulletin of the Chemists and Technologists of Bosnia and Herzegovina , 1. Morris, R. 2008. Amaranthus hybridus, Amaranthus gangeticus, Amaranthus spiosus , and Amaranthus blitum. England ; Plant for a Future. Nazaruddin. (1993). Sayuran Dataran Rendah. Depok: Penebar Swadaya. Agustina,N I. T. (2003). Evaluasi Sifat Putih Telur Ayam Pasteurisasi Ditinjau Dari pH, Kadar Air, Sifat emulis dan Daya Kembang Angel Cake. Jurnal ilmu-Ilmu Peternakan 23 (2) :6-13 , 6. Agustina,N I. T. (2003). Evaluasi Sifat Putih Telur Ayam Pasteurisasi Ditinjau Dari pH, Kadar Air, Sifat emulis dan Daya Kembang Angel Cake. Jurnal ilmu-Ilmu Peternakan 23 (2) :6-13 , 6. Pongsawatmanit, B. C. (2011). Quality of Batter and Sponge Cake Prepared from Wheat-Tapioca Flour Blends. Department of Product Development, Faculty of Agro-Industry,Kasetsart University,Bangkok 109000,Thailand. , Pongsawatmanit, B. C. (2011). Quality of Batter and Sponge Cake Prepared from Wheat-Tapioca Flour Blends. Department of Product Development, Faculty of Agro-Industry,Kasetsart University,Bangkok 109000,Thailand. , 3. Pracaya, J. G. (2016). Bertanam 8 Sayuran Organik. Jakarta Timur: Swadaya. Purwandari, K. M. (2014). Textural, Cooing Quality, and Sensory Evaluation of Gluten-Free Noodle Made from Breadfruit, Konjac or Pumpkin Flour. International Food Research Journal 21 (4) : 1623-1627 , 1. Riski Irsalina, S. D. (2016). Karakteristik Fisiko-Kimia dan Sensori Mie Kering dengan Penambahan Tepung Ikan Motan (Thynnichthys thynnoides). Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol. 5, No.1:32-42 , 33.

Robert S Harris, E. K. (1989). Evaluasi Gizi Pada Pengolahan Bahan Pangan. Bandung: ITB Bandung. Sedioaoetama, A. D. (1993). Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat. Sudjono, A. (1985). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada (Rajawali Press). Winarno F.G, (2000). Flavor Bagi Industri Pangan. Jakarta: Mbrio Press.




DOI: https://doi.org/10.30602/pnj.v2i2.483

Article Metrics

Abstract views : 2917| PDF views : 735

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Pontianak Nutrition Journal (PNJ)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Web Analytics