Pemberian Susu Kambing Prebiotik terhadap Kadar Hb pada Anak Stunting

Hendra Budi Sungkawa, sopiyandi sopiyandi, Iman Jaladri, Jonni Syah R Purba, Shelly Festilia, Suaebah Suaebah, Mulyanita Mulyanita

Abstract


Kalimantan Barat adalah provinsi di Indonesia yang memiliki masalah prevalensi stunting yang tinggi dibandingkan dengan prevalensi stunting nasional yaitu sebesar 29,8%. Kabupaten di Kalimantan Barat yang memiliki prevalensi kasus stunting yang tinggi pada tahun 2021 yaitu terdapat di Kabupaten Melawi sebesar 37,2% dan di Kabupaten Sintang sebesar 38,2%. 

Asupan protein menjadi faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting. Asupan protein dapat diperoleh dari konsumsi susu setiap hari sebagai alternatif. Konsumsi jenis susu yang berasal dari hewani dapat diperoleh dari susu sapi dan susu kambing. Susu kambing lebih tidak menyebabkan alergi dan mudah dicerna dibandingkan dengan susu sapi. Susu kambing dengan penambahan probiotik pada kasus stunting dapat meningkatkan sintesis dan penyerapan mikronutrien, memediasi inflamasi, dan menyebabkan kenaikan atau penurunan berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, memengaruhi nafsu makan, dan meningkatkan penyerapan mineral. 

Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cohort study dimana penelitian akan dilakukan dengan membandingkan antara dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok control dengan rasio 1:1.  Tujuan untuk memantau perbedaan pertumbuhan anak stunting dengan asupan susu kambing dan susu kambing fortivikasi (susu kambing probiotik) di Kabupaten Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, yang akan dilaksanakan selama 90 hari dengan melakukan pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan kadar tiroid, dan kadar seng serta standar antropometri.


Keywords


Stunting; Susu Kambing; Susu Kambing Fortivikasi; Antropometri

Full Text:

PDF

References


Achmadi, U. F. (2013). Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raha Grafindo.

Alamsyah D, Widyastutik O. (2021). Prevalensi Kejadian Stunting Pada Balita (12-59 Bulan) Di Pontianak Tenggara Kalimantan Barat. J Mhs dan Peneliti Kesehat;8(2):95–105.

Clark S, García MBM. (2017). A 100-year review: advances in goat milk research. J Dairy Sci;100(12):10026–44. doi: 10.3168/jds.2017-13287.

Erdina A. (2016). Perbedaan Kadar Hemoglobin Antara Perokok Pasif dengan Bukan Perokok pada Siswa SMA Kelas X dan XI di Sukoharjo. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Ernawati F, Prihatini M, Yuriestia A. (2016) Gambaran Konsumsi Protein Nabati Dan Hewani Pada Balita Stunting Dan Gizi Kurang Di Indonesia. Penelit Gizi dan Makanan;39(2):95–102.

Getaneh, G., Mebrat, A., Wubie, A., & Kendie, H. (2017). Review on Goat Milk Composition and its Nutritive Value Review on Goat Milk Composition and its Nutritive Value. November 2016. https://doi.org/10.15744/2393-9060.3.401

Jasmine Z, Ratna S, Arlette I, Setiawan S. (2022) Does Growth Stunting Correlate with Oral Health in Children ?: A Systematic Review. Eur J Dent;16(1):32–40.

Kementerian Kesehatan RI. Indikator Program Kesehatan Masyarakat Dalam RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan 2020-2024. (2020). Jakarta: Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat.

Kementerian Sekretariat Negara RI. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. (2021).

Laila, E. (2017). Hubungan Asupan Zink Dengan Kejadian StuntingPada Remaja di Sukoharjo Jawa Tengah. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Mardian AD, Simanjuntak BY, Wahyudi A. (2020). Hubungan Kebiasaan Konsumsi Susu Dengan Tinggi Badan Siswa SDN 01 Kota Bengkulu. J Dunia Gizi;3(2):67–73.

Mediana S, Pratiwi R. (2016). Hubungan Jumlah Konsumsi Susu Formula Standar Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 2-5 Tahun. J Kedokt Diponegoro;5(4):1743–51.

Nurhayati, Asmawati, Ihromi S, Marianah, Saputrayadi A. (2020). Penyuluhan Gizi dan Pelatihan Pengolahan Produk Berbasis Jagung Sebagai Upaya Meminimalisir Stunting Di Desa Labuapi Kabupaten Lombok Barat. J Masy Mandiri;4(5):8–10.

Park, Y. (2016). Goat Milk : Composition, Characteristics. June.

Purnasari PW. (2020). Suplementasi Probiotik dan Zinc untuk Malnutrisi. J Heal Care [Internet];1(2). Available from: http://jurnal.umla.ac.id/index.php/JOHC/article/view/225/119.

Rahmadhita K. (2020). Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. J Ilm Kesehat Sandi Husada;11(1):225–9.

Rumondor M, Lariwu C, Ndekano M. (2019). Hubungan Kebiasaan Konsumsi Susu Dengan Kejadian Stunting Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bulagi Kabupaten Banggai Kepulauan. J Community Emerg [Internet];7(3):365–79. Available from: http://unpi.ac.id/ejournal/index.php/JOCE/article/view/233

SSGI. Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Tahun 2021.

Soliman A, Sanctis V De, Alaaraj N, Ahmed S, Alyafei F, Hamed N. (2021). Early and Long-term Consequences of Nutritional Stunting : From Childhood to Adulthood. Acta Biomed [Internet];92(4):1–12. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/33682846




DOI: https://doi.org/10.30602/pnj.v7i1.1320

Article Metrics

Abstract views : 252| PDF views : 40

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Pontianak Nutrition Journal (PNJ)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Web Analytics