Daya Hambat Sediaan Deodoran Spray Minyak Atsiri Kulit Jeruk Bali Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus
Abstract
Deodoran spray adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk menyerap keringat dan menutupi bau badan. Bau badan merupakan masalah yang cukup penting, bau badan ini dapat ditimbulkan karena kurang menjaga kebersihan badan dan adanya aktivitas bakteri Staphylococcus aureus. Jeruk bali memiliki senyawa metabolit sekunder terpenoid. Senyawa metabolit sekunder tersebut dapat dimanfaatkan sebagai agen antibakteri pada sediaan deodoran spray. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan sediaan deodoran spray minyak atsiri kulit jeruk bali pada konsentrasi 3%, 6% dan 9% dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini berbentuk Quasi Experimental Design, populasi pada penelitian ini adalah sediaan deodoran spray minyak atsiri kulit jeruk bali dengan menggunakan teknik sampling purposive. Sampel yang digunakan adalah sediaan deodoran spray minyak atsiri kulit jeruk bali konsentrasi 3%, 6% dan 9% yang dibuat 9 kali pengulangan pada masing- masing perlakuan, sehingga total sampel yang digunakan untuk 3 kelompok perlakuan tersebut adalah 27 sediaan deodoran spray yang diuji kekuatan antibakterinya dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer. Hasil uji daya hambat sediaan deodoran spray minyak atsiri kulit jeruk bali terhadap bakteri Staphylococcus aureus didapatkan rata-rata zona hambat pada konsentrasi 3% sebesar 7,1 mm, konsentrasi 6% sebesar 7,9 mm dan konsentrasi 9% sebesar 8,7 mm. Dari hasil analisis data uji Friedman diperoleh p-value 0,000 < α 0,05. Sehingga terdapat perbedaan antara setiap konsentrasi sediaan deodoran spray minyak atsiri kulit jeruk bali terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Veranita W, Wibowo AE, Rachmat R. Formulasi sediaan deodoran spray dari kombinasi minyak atsiri kulit jeruk kalamansi (Citrofortunella microcarpa) dan ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L) serta uji aktivitas antibakteri. Jurnal Sains dan Kesehatan. 2021;3(2):142–6.
Nurhaini R, Arrosyid M, Putri H. Formulasi dan uji aktivitas antibakteri deodoran krim dengan variasi minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata var. Macrophylla) sebagai penghilang bau badan. CERATA Jurnal Ilmu Farmasi. 2022;13(1):26–30.
Lailiyah M, Sukmana PH. Formulasi Deodoran Roll On Ekstrak Daun Waru (Hibiscus tiliaceus L.) pada Konsentrasi 3%; 5%; 8% dan Uji Aktivitas Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Cendekia Journal of Pharmacy. 2019;3(2):106–14.
Oktaviana MI, Pahalawati IN, Kurniasih NF, Genatrika E. Formulasi Deodoran Spray dari Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai Antibakteri Penyebab Bau Badan (Staphylococcus epidermidis). PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia). 2019;16(2):396–405.
Silawati SO, Rosyida DU. Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Secara In Vitro. Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2018.
Rafsanjani MK, Putri WDR. Karakterisasi ekstrak kulit jeruk bali menggunakan metode ultrasonic bath (kajian perbedaan pelarut dan lama ekstraksi). Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2015;3(4):1473–80.
Damayanti R, Fahmi CN, Efendi R. Sifat Fisik Minyak Atsiri Daun Pala (Myristica fragrans Houtt) Aceh Selatan. BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan). 2015;1(2):76–80.
Badan Standarisasi Nasional. Sediaan Deodorant Dan Antiperspiran . Badan Standarisasi Nasional Jakarta. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional; 1998.
Fransisca D, Kahanjak DN, Frethernety A. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sungkai (Peronema canescens Jack) terhadap pertumbuhan Escherichia coli dengan metode difusi cakram Kirby-Bauer. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management). 2020;460–70.
Widhowati D, Musayannah BG, Nussa ORPA. Efek ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea) sebagai anti bakteri alami terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. VITEK: Bidang Kedokteran Hewan. 2022;12(1):17–21.
Surjowardojo P, Susilawati TE, Sirait GR. Daya hambat dekok kulit apel manalagi (Malus sylvestrs Mill.) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Pseudomonas sp. penyebab mastitis pada sapi perah. TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production. 2015;16(2):40–8.
Yustisi AJ, Wahyuningsih S, Auliah N. Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Sabun Cair Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Bali (Citrus maxima). Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia. 2023;5(2):228–44.
Kuswiyanto. Bakteriologi 1, Buku Ajar Analis Kesehatan . Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2015.
DOI: https://doi.org/10.30602/jlk.v8i2.1832
Article Metrics


Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Jurnal Laboratorium Khatulistiwa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.