Pemanfaatan Tithonia diversifolia Sebagai Bahan Alami Sabun Cair Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Metode Difusi
Abstract
Sabun adalah salah satu produk pembersih kulit yang paling banyak dan sudah sejak lama berabad-abad silam yang lalu telah digunakan yang didasarkan pada surfaktan. Sabun berbahan baku bahan alam masih jarang ditemukan di pasaran. Kebanyakan dari sabun tersebut masih menggunakan bahan sintetik sebagai bahan aktifnya. Daun insulin memiliki kandungan senyawa antibakteri diantaranya seperti tanin, flavonoid, alkaloid, hingga saponin yang dapat dijadikan sebagai bahan aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan perbedaan sabun cair ekstrak daun insulin formula I dan formula II dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus metode difusi. Penelitian ini berbentuk Quasi Experimental Design dengan teknik sampling purposive. Sampel yang digunakan adalah sediaan sabun cair esktrak daun insulin yang dibuat sebanyak 2 perlakuan, yaitu sediaan sabun cair ekstrak daun insulin formula I (ekstrak 10%) dan formula II (ekstrak 15%) yang dibuat 16 kali pengulangan pada masing-masing perlakuan, sehingga total sampel yang digunakan untuk 2 kelompok perlakuan adalah 32 sediaan yang diuji kekuatan antibakterinya dalam menghambat Staphylococcus aureus dengan mengunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer. Hasil penelitian sediaan sabun cair ekstrak daun insulin didapatkan pengukuran zona hambat pada formula I rata-rata sebesar 9,5 mm kategori sedang dan formula II rata-rata sebesar 14,9 mm kategori kuat. Hasil analisis statistik uji Wilcoxon didapatkan p value 0,000 < α 0,05 yang berarti terdapat perbedaan diameter zona hambat pada sabun cair ekstrak daun insulin formula I dan II dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus metode difusi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bondi, C. A. M., Marks, J. L., Wroblewski, L. B., Raatikainen, H. S., Lenox, S. R., & Gebhardt, K. E. (2015). Human And Environmental Toxicity Of Sodium Lauryl Sulfate (SLS): Evidence For Safe Use In Household Cleaning Products. Environmental Health Insights, 9, 27–32. https://doi.org/10.4137/EHI.S31765
Harry, G. (2022). Manfaat Tanaman Kipahit (E. Tim (ed.)). Jakarta: PT Elementa Agro Lestari.
Kemenkes. (2020). Profil Kesehatan Indonesia 2020. In IT - Information Technology (Vol. 48, Issue 1). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://doi.org/10.1524/itit.2006.48.1.6
Kuswiyanto. (2016). Bakteriologi 2 Buku Ajar Analis Kesehatan (E. A. Mardella (ed.)). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Maleki, S., Seyyednejad, S. M., Mirzaie Damabi, N., & Motamedi, H. (2008). Antibacterial activity of the fruits of Iranian Torilis leptophylla against some clinical pathogens. Pakistan Journal of Biological Sciences, 11(9), 1286–1289. https://doi.org/10.3923/pjbs.2008.1286.1289
Mutis, T., Trenggono, B. S., Ruslijanto, H., & Marwati, E. (2002). Majalah Ilmiah Kedokteran Gigi Scientific Journal In Dentistry (B. O. Roeslan (ed.); VII). Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti.
Putri, C. N., Rahardhian, M. R. R., & Ramonah, D. (2022). Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Kadar Total Fenol dan Total Flavonoid Esktrak Etanol Daun Insulin Serta Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus. JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 7(1), 15. https://doi.org/10.20961/jpscr.v7i1.43465
Rahman, F. A., Haniastuti, T., & Utami, T. W. (2017). Skrining Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Pada Streptococcus mutans ATCC 35668. Majalah Kedokteran Gigi Indonesia, 3(1), 1. https://doi.org/10.22146/majkedgiind.11325
Rahmawatiani, A., Mayasari, D., & Narsa, A. C. (2020). Kajian Literatur: Aktivitas Antibakteri Ekstrak Herba Suruhan (Peperomia pellucida L.). Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 12, 117–124. https://doi.org/10.25026/mpc.v12i1.401
Sadiah, H. H., Cahyadi, A. I., & Windria, S. (2022). Kajian Daun Sirih Hijau (Piper betle L) Sebagai Antibakteri. Jurnal Sain Veteriner, 40(2), 128. https://doi.org/10.22146/jsv.58745
Surjowardojo, P., Susilorini, T. E., & Sirait, G. R. B. (2015). Daya Hambat Dekok Kulit Apel Manalagi (Malus sylvestrs Mill.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Pseudomonas sp. Penyebab Mastitis Pada Sapi Perah. Jurnal Ternak Tropika, 16(2), 43. https://doi.org/https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2015.016.02.6
Widhowati, D., Musayannah, B. G., & Nussa, O. R. P. A. (2022). Efek Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea) Sebagai Antibakteri Alami Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. VITEK : Bidang Kedokteran Hewan, 12(1), 17–21. https://doi.org/10.30742/jv.v12i1.99
Widyasanti, A., Septianur, A. S., & Rosalinda, S. (2019). Pembuatan Sabun Cair Dengan Menggunakan Bahan Baku Minyak Jarak (Castrol Oil) Dengan Variasi Konsentrasi Infused Oil Teh Putih (Camelia sinensis). Jurnal Teknologi Dan Industri Pertanian Indonesia, 11(01), 11–18. https://jurnal.usk.ac.id/TIPI/article/view/12970
DOI: https://doi.org/10.30602/jlk.v8i1.1494
Article Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Jurnal Laboratorium Khatulistiwa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.