PENGARUH FOTO TERAPI DAN PEMBERIAN ASI ADEKUAT TERHADAP KADAR BILIRUBIN PADA BAYI DENGAN IKTERIK NEONATORUM DI RUANG PERINATOLOGI RSUD dr. RUBINI MEMPAWAH

yulita yulita, Dwi Sulistyawati, Achmad Djojo

Abstract


Latar Belakang : Ikterik neonatorum adalah keadaan klinis pada bayi yang ditandai oleh pewarnaan ikterus atau kuning pada kulit dan sklera akibat tingginya bilirubin tak terkonjugasi secara berlebih. Fototerapi merupakan salah satu tatalaksana terkini untuk mengatasi hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir. Tujuan fototerapi yaitu untuk mencegah kadar bilirubin indirek dalam darah mencapai kadar yang neurotoksik.

Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh fototerapi dan pemberian asi adekuat terhadap kadar bilirubin pada bayi.

Metode Penelitian : Metode penelitian ini menggunakan quasy experimental with control group design. Dengan desain pre-test dan post-test yang dilakukan pada 34 responden. Uji statistic yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui penurunan nilai bilirubin adalah “Paired sample t-test” dan Untuk mengetahui pengaruh fototerapi dan asi adekuat terhadap nilai bilirubin pada bayi ikterik neonatorum menggunakan uji Man-Whitney Hasil Penelitian : Hasil penelitian terjadi penurunan nilai bilirubini pre dan post intervensi 4,1909 dengan p-value 0,000 dan ada pengaruh fototerapi dan pemberian ASI adekuat terhadap kadar bilirubin pada bayi icteric neonatorum di Ruang Perinatologi RSUD dr. Rubini Mempawah dengan p value sebesar 0,000 (α <0,05). Kesimpulan : Ada pengaruh tindakan fototerapi dan pemberian asi adekuat terhadap kadar bilirubin pada bayi dengan ikterik neonatorum


Full Text:

PDF

References


Agus Saptanto, dkk (2016). Asfiksi Meningkatkan Kejadian Hiperbilirubinemia Patologis pada Bayi di RSUD Tugurejo Semarang

Alatas, H., Karyomanggolo, W.t., Musa, D.A., Boediarso, A., & Oesman, I.N (2016), Desain Penelitian, dalam sastroasmoro, S., & Ismael, S. (2006), Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Edisi 2, Jakarta: sagung Seto

Aliyyah, A., Dhesi, A., Wijaya, F., & Ratuain, M. (2017). Hubungan Persalinan Caesarean Section Dengan Kejadian Ikterus Pada Neonatus Hubungan Persalinan Caesarean Section.

Anggraini, H. (2016). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ikterus pada Neonatal.Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol. 2 No. 1

Blackburn ST (2017). Bilirubin metabolisme. Maternal, fetal, & neonatal fisiologi, a clinical perspective. Edisi ke-3. Saunders. Missouri

Bobak, Lowdwermilk, Jasen. (2015). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta.EGC

Depkes, RI. 2017. Survey Demografi Dan Kesehatan

Indonsia 2017(Dukumen Pada Internet Indonesia).

Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah. (2020). Profil Kesehatan Kabupaten Mempawah 2020.

Dewi, Kardana, & S. (2016). Efektivitas Fototerapi Terhadap Penurunan Kadar Bilirubin Total pada Hiperbilirubinemia Neonatal di RSUP Sanglah. Sari Pediatri, 18(2), 81–86.

Franser, D.M & Cooper, M.A. (2019) Buku Ajar Bidan (Myles Textboo For Midwives), edisi 17. Jakarta: EGC

Humune, H. F., Nugroho, K. P. A., & Tampubolon, R. (2020). Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Gambaran Pemberian ASI

Esklusif dan Susu Formula terhadap Kejadian Obesitas Balita di Salatiga. Gambaran Pemberian ASI Esklusif Dan Susu Formula Terhadap Kejadian Obesitas Balita Di Salatiga Hirkanus, 25

Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2013). Indikasi Terapi Sinar pada Bayi Menyusu yang Kuning.Public Article Ihsan, Zikri. (2017). “Asuhan Keperawatan Pada Neonatus Dengan Hiperbilirubinemia Di RSUP Dr. M. Djamil Padang.” 1–73.

Imron, R. dan D. M. (2015). Hubungan Berat Badan

Lahir Rendah dengan Kejadian Hiperbilirubinemia Pada Bayi di Ruang Perinatologi.

Indanah, Sri Karyati, and Yusminah. (2019). “Efektifitas Pemberian ASI Terhadap Penurunan Kadar Bilirubin.” (Proceeding of the 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan):565–71.

Indrayani, T. dan Riani, A. (2019). Hubungan Fototerapi dengan Penurunan Kadar Bilirubin Total pada Bayi Baru Lahir di RS Aulia Jakarta Selatan tahun 2019. Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol.10

No.1

Judarwanto, Widodo. (2012). Penanganan Terkini Hiperbilirubinemia atau

Penyakit Kuning Pada Bayi Baru Lahir. http://childrengrowup.wordpress.com/2012/05/07/.Jakarta:Children Grow Up Clinic

Kania, U. A. A. S. (2017). Perbandingan kadar bilirubin total pada serum segar dan serum simpan 3 dan 4 hari pada suhu 2-8 ̊c dan Efek Fototerapi

Khusna, N. (2018). Faktor Risiko Neonatus Bergolongan Darah A atau B dari Ibu Bergolongan Darah O terhadap Kejadian Hiperbilirubinemia.Jurnal

Kedokteran Diponegoro

Kosim, M.S. (2014). Dampak Lama Fototerapi terhadap Penurunan Kadar

Bilirubin Total pada hiperbiLirubinemia Neonatus di RS dr. Kariadi

Semarang. Jurnal Sari Pediatri

Kumar, Abbas, Fausto, & Aster. (2020). Pathologic Basis of Disease. Robins and Cotran.

Madiastuti, N., & Sri, C. (2016). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Neonatus Hiperbilirubin Di RSB Pasutri Bogor Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

Marini Madiastuti, Sri Chalada. 6385–6404 Maisels MJ, McDonagh A. Phototherapy for neonatal jaundice. N Engl J Med 2018; 358:920-8

Mansjoer, A. (2013). Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Edisi III. Jakarta: Media Aesculapis Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Maritalia, D (2014). Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Markum, A.H. et al. (2015) Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak.Jakarta: FKUI

Marmi K, R (2015). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar Martin C, Cloherty J, (2014). Neonatal hyperbilirubinemia. In; Cloherty J, Eichemwald E, Stark A, eds. Manual of Neonatal care. 5 ed. USA; lippincott wiliam & wilkins 2014:185-221.

Mendri NK, Prayogi AS (2017). Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit dan

Bahaya Resiko Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Moeslichan et al. (2018). Tatalaksana Ikterus Neonatorum di Indonesia. Jakarta:HTA Indonesia

Nelson, W. E. dkk. (2017). Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15 Vol. 1. Jakarta: EGC

Ngastiyah. (2015). Perawatan Anak Sakit Edisi 4.

Jakarta: EGC

Notoatmodjo, S (2017). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Novianti, dkk. (2018). Pengaruh Field Massage sebagai Terapi Adjuvan terhadap Kadar Bilirubin Serum Bayi Hiperbilirubinemia: JKP Vol.5, No.3 Desember 2018.

Prawirohardjo, Sarwono. (2014). Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Riskesdas. (2015). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta: Departemen

Kesehatan Republik Indonesia.

Rohsiswatmo, R., & Amandito, R. (2018). Hiperbilirubinemia pada neonatus > 35 Minggu di Indonesia: Pemeriksaan dan Tatalaksana Terkini. Sari Pediatri; 20 (2): 115-122

Selung, R., Wasliah, I., Pratiwi, E. A., & Puspita, N. (2018). The Effect of Low Birthweight on the Incidence of Neonatal Jaundice in Sidoarjo.

Media Keperawatan Indonesia, 6(2), 174. https://doi.org/10.20473/jbe.v6i22018.174-

Soldi, Antonella., Tonetto, Paola. (2012). Hyperbilirubinemia and management of breastfeeding. Journal of biological regulators and homeostatic agents 26(3 Suppl):25-9

Sri Agung L. (2019). Hiperbilirubinemia pada neonates: Pendekatan Kadar Bilirubin Bebas. Berkala Ilmu Kedokteran.

Sowwam, Muhammad, and Septy Nur Aini. (2018).

“Fototerapi Dalam Menurunkan Hiperbilirubin Pada Asuhan Keperawatan Ikterus Neonatorum.” Jurnal Keperawatan CARE 8(2):82–90.

Stoll, B.J., Kliegman, R.M., (2017) The Newborn Infant. Dalam:

Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB. Nelson Textbook of

Pediatrics. Ed. 17. Jakarta: EGC.

Surasmi. (2016). Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta: EGC

Surya Dewi, Ayu Ketut, I. Made Kardana, and Ketut

Suarta. (2016). “Efektivitas Fototerapi Terhadap Penurunan Kadar Bilirubin Total Pada Hiperbilirubinemia Neonatal Di RSUP

Sanglah.” Sari Pediatri 18(2):81.

Tazami et al. 2013. Gambaran Faktor Risiko Ikterus Neonatorum Pada Neonatus Di Ruang Perinatologi Rsud Raden Mattaher Jambi [Skripsi]Jambi: Universitas Jambi

Walyani, dkk. (2016). Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: PUSTAKA BARU PRESS

Watchko, F., J. (2016). Neonatal

Hyperbilirubinemia — What Are the Risks? Journal Nursing England Medical.

No. 354 PP 1947 – 1949

http://www.nejm.org/doi/full/1 0.1056/NEJMe068053.

WHO, (World Health Organzation). (2015). Pretern Brith. www.who.int/reproductivehealth

Wiknjosastro H, (2017) Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4 Cetakan ke-2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 523 - 529.

Yang et al. (2013). Bodyweight Loss in Predicting Neonatal Hyperbilirubinemia 72 Hours After Birth In Term Newborn Infant.

Yuliawati, D. dan Astutik, R. Y. (2018). Hubungan Faktor Perinatal dan Neonatal terhadap Kejadian Ikterus Neonatorum. Jurnal Ners dan Kebidanan, Vol.5 No.2.

Yuliana, et all (2017). Hubungan frekuensi pemberian asi dengan kejadian ikterus pada bayi baru lahir di rsud dr. H. Moch. Ansari saleh Banjarmasin tahun 2017.




DOI: https://doi.org/10.30602/sjnr.v4i1.1301

Article Metrics

Abstract views : 659| PDF views : 65

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 SCIENTIFIC JOURNAL OF NURSING RESARCH

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by:

 

View My Stats