PENGARUH KONSELING GIZI, AKTIFITAS FISIK, DAN ASUPAN MAKANAN TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN REMAJA SMA YANG KEGEMUKAN
Abstract
Hasil RISKESDAS (2013) menunjukkan prevalensi obesitas pada remaja usia 13-15 tahun di Indonesia sebesar 10,8%. Bangka Belitung merupakan salah satu dari 13 provinsi dengan prevalensi obesitas tertinggi yang prevalensinya di atas prevalensi nasional yaitu: 12%. Sebagai upaya untuk mengintervensi remaja obesitas melalui perubahan perilaku dengan tidak memperhatikan kebutuhan makannya dengan melakukan penyuluhan gizi. Penelitian ini merupakan analitik dan eksperimental semu dengan pre-post test control group design. Penentuan sampel menggunakan teknik stratified purposive sampling dan dihitung dengan menggunakan uji beda dua mean dengan 46 sempel dengan 3 kelompok yaitu (P1) eksperimen dengan penyuluhan sebulan sekali (P2) eksperimen dengan penyuluhan dua kali sebulan, dan (P3) kelompok kontrol. Pengumpulan data aktivitas fisik melalui kuesioner IPAQ, asupan makanan dikumpulkan melalui kuesioner FFsQ, serta berat badan dan tinggi badan dikumpulkan menggunakan alat uji antropometri. Hasil uji multivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penyuluhan, aktivitas fisik, dan asupan makanan dengan penurunan berat badan pada siswa SMA obesitas yang ditunjukkan dengan p-value> 0,05 dengan determinasi. koefisien (R2) = 0,3%, dan Dari ketiga variabel tersebut penyuluhan gizi memiliki pengaruh terbesar terhadap penurunan berat badan (r = 0,56). Penyuluhan gizi, aktivitas fisik, dan asupan makanan tidak berpengaruh terhadap penurunan berat badan siswa SMA yang mengalami obesitas.
Keywords
Penyuluhan Gizi; Aktivitas Fisik; Asupan Makanan; Berat Badan Siswa SLTA Kegemukan
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.30602/pnj.v3i1.624
Article Metrics
Abstract views : 987|
PDF views : 220
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Pontianak Nutrition Journal (PNJ)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.