Daya Terima dan Kandungan Gizi Biskuit Daun Katuk dan Talas sebagai Makanan Tambahan Ibu Menyusui

Suaebah Suaebah, Wiwie Santika, Mulyanita Mulyanita, Widyana Lakshmi Puspita

Abstract


Biskuit merupakan jenis produk yang dinilai memenuhi persyaratan meningkatkan produksi ASI. Dengan menambahkan bahan pangan tertentu seperti tepung daun katuk dan tepung talas dalam pembuatan biskuit, dapat dihasilkan biskuit dengan nilai tambah yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima dan analisis zat gizi biskuit substitusi tepung daun katuk (Sauropus Androgynus L. Merr) dan tepung talas (Colocasia Esulenta L. Schott) sebagai makanan tambahan pada ibu menyusui pada formulasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang terdiri dari 3 perlakuan, yaitu F1 (5% : 95%), F2 (10% : 90% ) dan F3 (15% : 85%). Uji yang dilakukan melalui 2 tahap yaitu uji organoleptik untuk melihat tingkat kesukaan panelis terhadap biskuit dan uji proksimat untuk mengetahui kandungan biskuit yaitu karbohidrat, protein, lemak, kadar air, kadar abu, serat, dan kalsium. Berdasarkan hasil uji friedman menunjukan bahwa ada pengaruh penambahan tepung daun katuk dan tepung talas terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur pada daya terima panelis. Hasil uji organoleptik, dari 3 perlakuan dilihat dari tingkat kesukaannya paling tertinggi adalah F1 (5% : 95%) dengan kandungan karbohidrat (62,86%), protein (12,89%), lemak (20,16%), kadar serat (1,28%), kadar abu (0,96%), kadar air (1,85%), dan kalsium (0,647). Ada pengaruh penambahan tepung daun katuk dan tepung talas pada konsentrasi yang berbeda terhadap daya terima biskuit tepung daun katuk dan tepung talas.


Keywords


Biskuit, Makanan tambahan, Tepung daun katuk, Tepung talas

References


Adawiyah, R. 2016. Perbedaan teknik penggorengan terhadap kadar protein terlarut dan daya terima abon jamur tiram (Pleurotus ostreatus). Skripsi. Ilmu gizi. Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Hermanto, H., & Susanty, A. (2020). Karakteristik Fisikokimia dan Sensoris Biskuit dengan Penambahan Tepung daun katuk (Channa micropletes). Jurnal Riset Teknologi Industri, 14(2), 253.

Irmayanti, wa ode, Hermanto, & Asyik, N. (2017). Analisis Organoleptik dan Proksimat Biskuit Berbahan Dasar Ubi Jalar ( Ipomea batatas L ) dan Kacang Hijau ( Phaseolus radiatus L ). Jurnal Sains Dan Teknologi Pangan, 2(2), 413–424.

Iskandar, H., Patang, P., & Kadirman, K. (2018). Pengolahan Talas (Colocasia Esculenta L., Schott) Menjadi Keripik Menggunakan Alat Vacum Frying Dengan Variasi Waktu. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 1(1), 29.

https://doi.org/10.26858/jptp.v1i1.6217

Istinganah, M., Rauf, R., & Widyaningsih, E. N. (2017). Tingkat Kekerasan Dan Daya Terima Biskuit Dari Campuran Tepung Jagung Dan Tepung Terigu Dengan Volume Air Yang Proporsional (Vol. 10, Issue 2).

Karimuna, L., Ilmu dan Teknologi Pangan, J., Pertanian, F., & Halu Oleo, U. (2019). Pengaruh Penambahan Tepung Daun Katuk (Saoropus Androginus L. Merr) Terhadap Nilai Organoleptik Dan Nilai Gizi Biskuit Berbasis Sagu (Metroxylon Sagu Rottb). J. Sains Dan Teknologi Pangan, 4(5), 2425–

Maulani, T. R., Utami, R., Anah, D., Program, M.,

Pangan, S. T., Mathla’ul, U., Banten, A., Raya, J., Km, L., Saketi, K., & Psndeglang,

K. (2019). Pengembangan Produk Makaroni Dari Tepung Talas Beneng Dengan Penambahan Daun Kelor (Moringa oleifera

L) Development of Macaroni Product Made From Talas Beneng Flour with Moringa Leaves (Moringa oleifera L). Gorontalo Agriculture Technology Journal, 2(2).

Musita, N. (2019). Kajian Fisikokimia dan Organoleptik Biskuit Coklat Pisang Batu. Prosiding Seminar Nasional II Hasil Litbangyasa Industri, 149–157.

Pratama, R. I. 2014. Karakteristik Biskuit dengan Penambahan Tepung Tulang Ikan jangilus. Jurnal Akuatika. Vol 5 (1)

Pertiwi, RP., Larasati, A., & Hidayati, L. (2018). Pengaruh teknik sangrai dan panggang dalam pembuatan tepung kacang hijau (Phaseolus radiates L.) terhadap mutu katetong. Teknologi dan Kejuruan, 41(1): 89-100

Putranto, H. D., Ginting, S. M., Yumiati, Y., Bengkulu, D., Raya Meranti, J., & Lebar, S. (2014). Skrining Senyawa Metabolit Steroid sebagai Hormon Reproduksi Ternak pada Tanaman Katuk dan Jantung Pisang Metabolite Steroid Screening of Katuk and Banana Flower For Reproductive Hormone. Jurnal Peternakan Indonesia, Februari, 16(1).

Rosida, D. F., Putri, N. A., & Oktafiani, M. (2020). Characteristics Of Modified Flour Cookies (Xanthosoma Sagittifolium) With The Addition Of Tapioca. Agrointek, 14(1), 45–

Rosdianah, & Irmawati S. (2021). Pemberian Ekstrak Daun Katuk Terhadap Kelancaran Asi Pada Ibu Menyusui. In Jurnal Kebidanan Malahayati) (Vol. 7, Issue 2).

http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/ke

bidanan

Septiani, S., & Srimiati, M. (2021). Formulasi Whole Banana (Musa Paradisiaca L. L.) Biskuit Tinggi Serat Berpotensi Mencegah Penyakit Degeneratif Pada Lansia. J- Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(2), 160.

Tarwendah, I. P. (2017). Studi Komparasi Atribut Sensori Dan Kesadaran Merek Produk Pangan. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 5(2), 66–73.

Terima, D., Gizi, K., Nurlinda Sari, L., Sahariah Rowa, S., Fatmawaty Suaib, H., Jurusan Gizi, A., Kesehatan Kemenkes Makassar, P., Gizi, J., & Kesehatan Kemenkes, P. (2019a). Daya Terima Dan Kandungan Zat Gizi Makro Biskuit Substitusi Tepung Kacang Merah Dan Tepung Talas. In Media Gizi Pangan (Vol. 26).

Trisyani, N. (2022). Karakteristik Organoleptik , Sifat Kimia dan Fisik Cookies yang di Substitusi dengan Tepung Daging Kerang Bambu ( Solen sp .). Jurnal Agribisnis Perikanan, 15(1), 188–196.




DOI: https://doi.org/10.30602/pnj.v8i2.2085

Article Metrics

Abstract views : 0|

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Pontianak Nutrition Journal (PNJ)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Web Analytics