ASUPAN ENERGI, PROTEIN DAN KERAGAMAN PANGAN TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN STUNTING DI SIMPANG TERITIP BANGKA BARAT

Ori Pertami Enardi, Ade Devriany, Endah Mayang Sari, Eri Virmando

Abstract


Masalah pangan dan gizi merupakan masalah  kompleks yang saling berkaitan serta disebabkan oleh faktor yang beragam, salah satunya disebabkan oleh faktor konsumsi pangan. Penilaian terhadap pola konsumsi pangan dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk menggambarkan keadaan pangan dan gizi masyarakat.  Pola konsumsi pangan individu dapat mencerminkan kecukupan gizi seseorang. Pada dasarnya semakin beragam konsumsi pangan seseorang semakin besar peluang mencukupi kebutuhan gizinya. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional. Responden  penelitian anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Simpang Teritip Kabupaten Bangka Barat. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 3,1% anak mengalami stunting. Tingkat kecukupan energi sebanyak 37,8%. Tingkat kecukupan protein sebanyak 80,4% dan tingkat keragaman 64 %. Tidak terdapat hubungan tingkat asupan energi, protein, dan keragaman pangan dengan stunting.

Keywords


Stunting; energi; protein; keragaman pangan

Full Text:

PDF

References


Anh V, Chompikul J, Isaranurug S. (2009). Relationship between stunting and food provided to children aged from 6 to 24 months in Soc Son District, Hanoi, Vietnam. J Pub Heal Dev. 2009;7(3):43– 58.

Amugsi DA, Mittelmark MB, Lartey A. (2014) Dietary diversity is a predictor of acute malnutrition in rural but not in urban settings: evidence from Ghana. Br J Med Med Res 2014;4(25):4310–24.

Aridiyah, Farah Okky, Rohmawati, N, Ririanty, M. (20215) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas). e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 3 (1).163 -170

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2007). Riset Kesehetan Dasar Tahun 2007. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehetan Dasar Tahun 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Daniel J. Hoffman, Susan B. Roberts, Ieda Verresch, et al. (2000) Regulation of Energi Intake May Be Impaired in Nutritionally Stunted Children from the Shantytowns of Sao Paulo, Brazil. J. Nutr. 130:2265–2270.

Darapheak C et al. (2013). Consumtion of animal source foods and dietary diversity reduce stunting in children in Cambodia. Int Arch Med ([series online] 2013 6(1):29. Available from: URL: http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=3720190&tool=pmcentrez&rende rtype=abstract

Sudiman, H., (2008). Stunting atau pendek: awal perubahan patologis atau adaptasi karena perubahan sosia ekonomi yang berkepanjangan [Kajian]. Media Litbang Kesehatan, XVIII(1), pp.33-43.

Martins, V.J.B. et al. (2011). Long-lasting effects of undernutrition. Int. J. Environ. Res. Public Health, 8, pp.1817-46.

Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas. (2011). Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015

Khomsan A. (2000). Tekhnik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Nguyen PH, Strizich G, Lowe A, Nguyen H, Pham H, Truong T, Nguyen S, Martorell R, Ramakrishnan U. (2013). Food consumption patterns and associated factors among Vietnamese women of reproductive age. Nutrition Journal. 12:126. Online 12 September 2013. Doi:10.1186/1475-2891-12- 126.

Enardi O.P. Devriany, A, Kardinasary, E. (2020). Determinants of Stunting in Children Aged 0-24 Months in Bangka Belitung Province. Proceedings of the First International Conference on Health, Social Sciences and Technology (ICoHSST 2020). Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 521;170-5

Hoddinott J, Yohannes Y. 2002. Dietary diversity as a household 26. food security indicator. [series online] 2002 [cited 2020 Jan 26]. Available from: URL: http://www.aed.org/Health/ upload/dietarydiversity.pdf

Ikeda N, Irie Y, Shibuya K. (2013). Determinants of reduced child stunting in Cambodia: analysis of pooled data from three demographic and health surveys. Bull World Health Organ [series online];91:341–9.

Leyna G. H, (2010). Food insecurity is associated with food consumption patterns and anthropometric measures but not serum micronutrient levels in adults in rural Tanzania; Public Health Nutr,13(9):1438-44;

Muchlis. N et al. (2014). Hubungan Asupan Energi Dan Protein Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan Tamamaung. Makasar : Program Studi Ilmu Gizi FKM Universitas Hasanuddin Makassar

Nti C. (2011). Dietary diversity is associated with nutrient intakes and nutritional status of children in Ghana. AJMS. 2011;2:105–9.

Nurlindah A. Gizi dalam siklus daur kehidupan seri baduta. (2013). Yogyakarta: Penerbit Andi

Paramashanti, B.,A, Paratmanitya Y, Marsiswati. (2017). Kenanekaragaman makanan individu berhubungan erat dengan stunting pada bayi dan anak; Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 14 (1).

Rahmaniah, Huriyati E, Irwanti, W. (2014) Riwayat asupan energi dan protein yang kurang bukan faktor risiko stunting pada anak usia 6-23 bulan. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia Vol. 2(3),: 150-158

Ramli, Agho KE, Inder KJ, Bowe SJ, Jacobs J, Dibley MJ. 2009. Prevalence and risk factors for stunting and severe stunting among under-fives in north Maluku Province of Indonesia. BMC. Pediatrics, 9:64

Sumartini, E., Gurnida, D.A., Fadlyana, E, Susiarno H, Rusmil K, Effendi J.S; (2019) Stunting Determinant on Toddler Age of 12–24 Months in Singaparna Public Health Center Tasikmalaya Regency; Global Medical and Health Communication; 7(3): 224-31




DOI: https://doi.org/10.30602/pnj.v5i2.1090

Article Metrics

Abstract views : 238| PDF views : 56

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Pontianak Nutrition Journal (PNJ)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Web Analytics