Personal Hygiene terhadap Infeksi Pityriasis Versikolor pada Nelayan Di Desa Penjajap Kecamatan Pemangkat
Abstract
Abstract: Pityriasis versicolor or better known as “panu†is a superfcial fungal infection characterized by changes in skin pigment due to Stratum corneum colonization by dimorphic lipophilic fungi from normal skin flora. Pitiriasis versicolor is an infectious disease that is estimated occur due to poor sanitation (personal hygine) and lack of clean water. This research was aimed to determine factors related to Pityriasis versicolor infection. It used retrospective design where researcher tried to looking back about the incident of Pitiriasis versicolor on 76 fshermen who choosen by using simple random sampling. Based on the result of reseach, it was determine that bath habit (p = 0,000), clothing hygiene (p = 0,839), towels cleanliness (p = 0,699), clean water supply (p = 0,000), home environment hygiene (p = 0,588), for p<0,05 then these factors were related to the occurrence of Pitiriasis versicolor infection on fshermen in Penjajap Village Pemangkat. Thus, it could be conclude that there was signifcant correlation between bath habit and clean water supply with the incidence of Pityriasis versicolor infection. While the cleanliness of clothing, cleanliness of towels, and cleanliness of the home environment is not associated with the incidence of Pityriasis versicolor infection.
Abstrak: Pityriasis versikolor atau lebih dikenal dengan panu adalah infeksi jamur superfsial yang ditandai perubahan pigmen kulit akibat kolonisasi stratum korneum oleh jamur lipoflik dimorfk dari flora normal kulit. Pityriasis versikolor merupakan penyakit menular yang diperkirakan terjadi karena sanitasi (personal hygiene) yang buruk dan kurangnya air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor personal hygiene terhadap infeksi pityriasis versikolor. Penelitian ini menggunakan rancangan retrospektif dimana peneliti berusaha melihat ke belakang (backward looking) terhadap kejadian pityriasis versikolor pada 76 nelayan yang terpilih sebagai responden dengan teknik simple random sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kebiasaan mandi (p = 0,000), kebersihan pakaian (p = 0,839), kebersihan handuk (p = 0,699), persediaan air bersih (p = 0,000), kebersihan lingkungan rumah (p = 0,588), untuk p < 0,05 maka faktor-faktor tersebut berhubungan terhadap terjadinya infeksi pityriasis versikolor pada nelayan di Desa Penjajap Kecamatan Pemangkat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifkan antara kebiasaan mandi dan persediaan air bersih dengan kejadian infeksi pityriasis versikolor. Sedangkan kebersihan pakaian, kebersihan handuk, dan kebersihan lingkungan rumah tidak berhubungan dengan kejadian infeksi pityriasis versikolor.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.30602/jlk.v1i1.99
Article Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Laboratorium Khatulistiwa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.