PERBEDAAN PEMBERIAN TABLET Fe DAN PISANG NANGKA TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN SECARA in-vivo
Abstract
Anemia adalah kondisi diamana berkurangnya sel darah merah dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan. Anemia biasanya disebabkan karena kekurangan unsure zat besi atau yang biasanya disebut dengan anemia defesiensi besi merupakan jenis anemia terbanyak didunia, terutama pada Negara miskin dan berkembang. Pisang memiliki kandungan zat besi sekitar 5mg meskipun lebih rendah kandungan zat besinya dibandingkan dengan kedelai tapi pisang banyak mengandung asam folat atau vitamin B6 yang larut dalam air, yang diperlukan untuk membuat asam nukleat dan hemoglobin dam sel darah merah. Tujuan penelitian umtuk mengetahui pengaruh pemberia pisang nangka terhadap kadar hemoglobin tikus. Jenis penelitian true eksperimen one-Group pretest-posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih betina galur wistar. Besar sampelnya adalah 27 tikus 3 kelompok perlakuan. Pengecekan kadar hemoglobin dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Tikus yang di intervensi dengan pemberian pisang mengalami kenaikan rata-rata kadar hemoglobin sebesar 17,7 gr/dl menjadi 18.4 gr/dl. Untuk mengetahui perbedaan pemberian tablet Fe dan pisang terhadap kadar hemoglobin diperoleh nilai signifikansi p sebesar 0,901>0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan pemberian tablet Fe dan pisang terhadap kadar hemoglobin tikus.
Keywords
References
Ani, L. S. (2015). Anemia Defisiensi Best Masa Prahamil & Homil. (W. P Monica Ester, Ed.), Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Avnalurini, S., & Akbar, N. (2018). Window of Health, Vol. 1 No 1 (Januari 2018) Hubungan Antara Status Gizi Dan Pola Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi 34 Penerbit: Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia Window of,
(1), 34-39.
Dieny, F. F. (2014). Permasalahan Gizi Pada Remaja Putri (1st ed.). Yogyakarta
Kumar, D. R. (2013). Dasar-Dasar Patofisiologi Penyakit. (P. Dr. Insan Sosiawan A Tunru, Ed.). Jakarta BINARUPA AKSARA Publisher.
Muzaki (Ed.). (2016). Kitab Jus Buah dan Sayur (IV), Yogyakarta.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan (1) Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nugroho, dr. I. A. (2011) Jurus Dahsyat Sehaat Sepanjang Hayat (1st ed.).
Surakarta: ZIYAD VISI MEDIA.
Peate, M. N. & L. (2015). Dasar-Dasar Patofisiologi Terapan (1st ed). Jakarta:
Bumi Medika.
Rahma. (2015). Tinjauan Pustaka, 10-41.
Sofro, A. S. M. (2012). Darah (1st ed.), Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR
Sugiyono, P. D. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D) (23rd ed.). Bandung: ALFABETA, CV.
Syaifuddin. (2013). Anatomi Fisiologi: Kurikulum Berbasis Kompetensi Untuk Keperawatan & Kebidanan, Ed. 4. (S. K. Monica Ester, Ed.) (4th ed.). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tim Agro Mandiri. (2016). Budi Daya Pisang. Surakarta: Visi Mandiri.
Tombokan, K. C. dan D. H. C. P. dan J. N. A. E. (2017). Hubungan antara stres dan pola siklus menstruasi pada mahasiswa Kepaniteraan Klinik Madya (co assistant), 5.
UNIMUS. (2009). Hemoglobin dalam tubuh. Jurnal Universitas Sumatera Utara. Wahyu, I. S. K. &. (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas (1st ed.)
Yogyakarta: Nuha Medika
DOI: https://doi.org/10.30602/jlk.v4i2.959
Article Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Laboratorium Khatulistiwa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.