The Relationship Personal Hygiene with Superficial Mycosis at Islamic Boarding School

Restiyani Restiyani

Abstract


Superficial mycoses are skin infections caused by fungal colonization. One of the factors that cause infection and the spread of superficial mycoses is personal hygiene. Superficial mycoses transmission can occur when a person lives together. One of the places that have a risk of superficial mycoses transmission is Islamic boarding school. This study aims to analyze the relationship between personal hygiene and superficial mycoses in Islamic Boarding School. This type of research is quantitative with a cross sectional research design. Data was collected by means of interviews, filling out questionnaires and examining superficial mycoses macroscopically and microscopically. The results of the study using the contingency coefficient test showed that there was a relationship between personal hygiene and superficial mycoses (Approv.Sig 0.036 < 0.05). Superficial mycoses can also caused by environmental conditions, humidity, temperature and population density. Cases of superficial mycoses are still common in Islamic boarding schools.


Keywords


Personal hygiene, Islamic boarding schools, Superficial mycoses

Full Text:

PDF

References


Bedah, S., & Hermawati, E. (2016). Faktor risiko yang berperan terhadap gejala klinis skabies di pondok pesantren Daarul Mughni Al-Maaliki Klapanunggal Cileungsi, Bogor tahun 2013. Jurnal Ilmu Kesehatan, 8(2), 58–67.

Hardono, & Maesaroh, S. (2018). Hubungan pengetahuan tentang personal hygiene dengan kejadian penyakit kulit di Pondok Pesantren Butanul Ulum Sridadi Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(2), 183–190.

Harini, Y., Hestiningsih, R., & Sakundarno, M. (2016). Gambaran Kondisi Sanitasi Lingkungandan Perilaku Santri Terkait Penyakit Skabies (Studi Di Pondok Pesantren Darussalam Banyuwangi). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(4), 514–520.

Hasyim, H. (2015). Transformasi Pendidikan Islam ( Konteks Pendidikan Pondok Pesantren ). Jurnal Pendidikan Agama Islam - Ta’lim, 13(1), 57–77.

Khoirunnisak, R. (2018). Identifikasi Jamur Malassezia furfur pada Handuk. In Karya Tulis Ilmiah. STIKes Insan Cendekia Medika Jombang.

Kidd, S., Halliday, C., Alexiou, H., & Ellis, D. (2016). Descriptions of Medical Fungi. In North (pp. 194–217).

Kusuma, A. N. (2019). Determinan Personal Hygiene Pada Anak Usia 9–12 Tahun. Faletehan Health Journal, 6(1), 37–44. https://doi.org/10.33746/fhj.v6i1.47

May Iyasya Sarumpaet. (2019). Profil Dermatofita Pada Penderita Dermatofitosis Di Poliklinik Kulit Dan Kelamin Rumah Sakit Umum Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga Tahun 2019.

Nanda, M. (2016). Faktor Yang Memengaruhi Kejadian Dermatitis Pada Santri Di Pesantren Modern Al Mukhlishin Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014. Jurnal Jumantik, 1(1), 2016.

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi.

Putra, D. A., & S, T. S. R. (2014). Pengaruh Higiene Sanitasi Dengan Kejadian Tinea Kruris Pada Santri Laki-Laki Di Pesantren Rhoudlotul Quran Kauman Semarang. Jurnal Media Medika Muda.

Putri, I. (2017). Prevalensi Dermatofitosis Di Poliklinik Kulit Dan Kelamin Rsud Dr . H . Chasan Boesorie Dan Kelamin Rsud Dr . H . Chasan Boesorie. In Skripsi. Universitas Hasanuddin.

Putri, M. N., Burmana, F., Nusadewiarti, A., Kedokteran, F., & Lampung, U. (2017). Penatalaksanaan dan Pencegahan Tinea Korporis pada Pasien Wanita dan Anggota Keluarga. Agromed Unila, 4(1), 103–108.

Riani. (2017). Hubungan Pengetahuan dan Personal Hygiene dengan Kejadian Tinea corporis di Desa Kuapan Wilayah Kerja Puskesmas XIII Koto Kampar Tahun 2016. Jurnal Ners Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, 1(2), 74–89.

Risnawaty, G. (2017). Faktor Determinan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (Ctps) Pada Masyarakat Di Tanah Kalikedinding. Jurnal PROMKES, 4(1), 70. https://doi.org/10.20473/jpk.v4.i1.2016.70-81

Rosida, F., & Ervianti, E. (2017). Penelitian Retrospektif : Mikosis Superfisialis. Jurnal Berkala Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin, 29(2), 117–125.

Sa’adatin, M., & Ismail, T. S. (2015). Hubungan Higiene Perorangan, Sanitasi Lingkungan dan Riwayat Kontak dengan Kejadian Skabies. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 10(1), 38–46.

Saputra, R., Rahayu, W., & Putri, R. M. (2019). Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Timbulnya Penyakit Scabies Pada Santri. Nursing News, 4(1), 41–53. Retrieved from https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/1472

Sinaga, E. . (2011). Kualitas Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Warakas Kec Tanjung Priok Jakarta Utara Tahun 2011.

The University of Adelaide. (2016). Fungal Descriptions and Antifungal Suspecbillity. Retrieved from Mycology Online website: https://mycology.adelaide.edu.au/descriptions/dermatophytes/trichophyton/

Tumilaar, J., & Suling, P. L. (2019). Hubungan Higiene Personal terhadap Kejadian Pitiriasis Versikolor pada Mahasiswa Laki-laki Fakultas Kedokteran Unsrat. Jurnal E-Clinic (ECl), 7(1), 40–45.

Wardana, S. S. (2017). HUBUNGAN HIGIENE PERSONAL TERHADAP KEJADIAN Tinea Versicolor PADA SANTRI PRIA DI PONDOK PESANTREN DARUSSA’ADAH MOJO AGUNG, LAMPUNG TENGAH. In Skripsi. Universitas Lampung (pp. 1–61). i.

Winita, R., Mulyati, Geni, L., & Natalia. (2020). Bioaerosol Dalam Bus Umum Di Jakarta : Isolasi Dan Identifikasi Jamur. Jurnal Ilmiah WIDYA Kesehatan Dan Lingkungan, 1, 159–164.

Yuli Fatmawati, T., Kes, M., Eka Saputra, N., & Psi, S. (2016). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Santri Pondok Pesantren As’Ad Dan Pondok Pesantren Al Hidayah Healthy Lifestyle and Clean Practise of Santri in Pondok Pesantren As’Ad and Pondok Pesantren Al-Hidayah. Jurnal Psikologi Jambi, 1(1), 29–35. https://doi.org/https://online-journal.unja.ac.id/jpj/article/view/3743

Yuwita, W., Ramali, L. M., & Miliawati, R. (2016). Karakteristik Tinea Kruris dan/atau Tinea Korporis di RSUD Ciamis Jawa Barat. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin, 28(2).




DOI: https://doi.org/10.30602/jlk.v6i2.848

Article Metrics

Abstract views : 274| PDF views : 90

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Laboratorium Khatulistiwa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.