HUBUNGAN PRAKTIK PEMBERIAN MAKAN DAN HYGIENE SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN

Setia Ningsih, Dyah Intan Puspitasari, Farida Nur Isnaeni, Zulia Setiyaningrum

Abstract


Pendahuluan: Di antara beberapa penyebab stunting pada balita, salah satunya adalah pola asuh. Pola asuh pada balita antara lain praktik pemberian makan serta praktik kebersihan dan sanitasi lingkungan yang berdampak pada stunting pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara kebiasaan makan, kebersihan lingkungan, dan sanitasi dengan prevalensi stunting pada anak usia 24-59 bulan di Kabupaten Sukoharjo. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian analitik cross-sectional. Ukuran sampel adalah 250 individu, dan proses pengambilan sampel adalah multistage random sampling. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang pola makan, kebersihan, dan sanitasi, dan microtoise digunakan untuk mengukur tinggi badan balita untuk memperoleh data tentang stunting. Uji chi-square digunakan untuk menguji hubungan antara pola makan, kebersihan dan sanitasi lingkungan, dan stunting. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 34% balita mengalami stunting. Balita stunting dengan praktik pemberian makan yang kurang sebanyak 26% dan 16% balita stunting dengan praktik hygiene dan sanitasi lingkungan yang kurang. Berdasarkan uji chi-square antara praktik pemberian makan dan kejadian stunting didapatkan (P=0,000) serta antara hygiene dan sanitasi lingkungan dan kejadian stunting didapatkan (P=0,000) Simpulan: Ada hubungan yang cukup besar antara kebiasaan makan, hygiene dan sanitasi lingkungan, dan prevalensi stunting pada anak usia 24-59 bulan di Kabupaten Sukoharjo. Dalam penelitian ini, para ibu balita harus fokus untuk memenuhi kebutuhan gizi anaknya dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah stunting pada balita.


Keywords


Balita; Ibu; Praktik Pemberian Makan; Hygiene; Sanitasi; Stunting

Full Text:

PDF

References


Asiki, G., Newton, R., Marions, L., Kamali, A., & Smedman, L. (2019). The effort of childhood stunting and wasting on adolescent cardiovascular diseases risk and educational achievement in rural Uganda: a retrospective cohort study. Global Health Action, 12(1), 1-10. DOI: 10.1080/16549716.2019.1626184.

Aulia, D. (2016). Determinan Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara. Institut Pertanian Bogor, 9-18.

Bella, F. B., Fajar, N. A., & Misnaniarti. (2020). Hubungan Antara Pola Asuh Keluarga dengan Kejadian Balita Stunting pada Keluarga Miskin di Palembang. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 5(1), 15-22.

Boucher, N. (2014). Feeding Style and a Child’s Body Mass Index. Journal of Pediatric Health Care.

Chavez-Zarate, E. (2019). Relationship between stunting in childern 6 to 36 month of age and maternal employment status in Peru: A sub-analysis of the Pruvian Demographic and Helath Survey. PLoS ONE, 14(4), 1-16. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0212164.

Dariyo, A. (2010). Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama (Psikologi Atitama). Bandung: Refika Aditama.

Dayuningsih, Permatasari, T. A., & Supriyatna, N. (2020). Pengaruh Pola Asuh Pemberian Makan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 14(2), 3-11.

De Onis, M. B. (2011). Prevalence and Trends of Stunting Among Pre-school Childern, 1990-2020. Public Health Nutrition, 1-7.

Diane, P. (2009). Human Development. Jakarta: Salemba Humanika.

Dinkes Jawa Tengah. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2020. Semarang: Dinas Kesehatan Jawa tengah.

Dinkes Sukoharjo. (2019). Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo 2019. Sukoharjo: Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo.

FAO. (2011). State of the World's Forests. Roma: Food and Agriculture Organization of United Nations.

Fikawati, S., Syafiq, A., & Karisma, K. (2017). Gizi Anak dan Remaja. Jakarta: Rajawali Press.

Fitri, L., & Ernita. (2019). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dan MP ASI Dini dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Ilmu Kebidanan, 19-24.

Fitriahadi, E. (2018). Hubungan Tinggi Badan Ibu dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Aisyiyah, 14(1), p.15-24.

Fregonese, F. K., Siekmans, S., Kouanda, T., Druetz, A., Ly, S., Diabate, et al. (2016). Impact of Contaminated Houshold Environment on Stunting in Childern aged 12-59 Month in Burkina Faso. Journal of Epidemiology and Community Health, 71(4): 356-363.

Gibney, M. (2009). Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Handayani. (2017). Penyimpangan Tumbuh Kembang pada Anak dari Orang Tua Bekerja. Jurnal Keperawatan, 20(1), 1-10.

Hardianty, R. (2019). Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Jurnal Kesehatan Universitas Jember, 1-12.

Haszard, J. (2013). Parental Feeding Pactices in New Zealand. A thesis Submitted for the Degree of Doctor of Philosophy at the University of Otago. Dunedin New Zealand.

Hayyudini, D., Suyatmo, & Dharmawan, Y. (2017). Hubungan Karakteristik Ibu, Pola Asuh dan Pemberian Imunisasi dasar terhadap Status Gizi Anak Usia 12-24 bulan (studi di Wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(4), 788-800.

Hermawan, D. J. (2020). Pentingnya Pola Asuh Anak dalam Perbaikan Gizi di Desa Brumbungan Lor Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo. Jurnal Abdi Panca Marga, 1-8.

Hestuningtyas, T. R., & Noer, E. R. (2014). Pengaruh Konseling Gizi Terhadap Pengetahuan, Sikap, Praktik Ibu dalam Pemberian Makan Anak, dan Asupan Zat Gizi Anak Stunting Usia 1-2 Tahun di Kecamatan Semarang Timur . Doctoral Dissertasion, Diponegoro University.

Jayarni, D., & Sumarmi, S. (2018). Hubungan Ketahanan Pangan dan Karakteristik Keluarga dengan Status Gizi Balita Usia 2 - 5 Tahun (Studi di Wilayah Kerja Puskemas Wonokusumo Kota Surabaya). Amerta Nutrition, 44-51. doi: 10.20473/amnt.v2.il.2018.44-51.

Kabir, A., & Maitrot, M. R. (2017). Factors influencing feeding infants and young childern in families of working mothers in Dhaka slums: A qualitative study. PloS one, 12(2).

Kahfi, A. (2016). Gambaran Pola Asuh Baduta Stunting Usia 13-24 Bulan di Wilayah Kerja Pamungkas Neglasari Kota Tanggerang Tahin 2015. Jurnal Kesehatan, 26-30.

Kavosi, E. Z., Rostami, Z., Kavosi, A., Nasihatkon, & Moghadami, M. (2014). Original Article Prevalence and Determinants of Under-nutrition Among childrn Under six : a Cross-sectional Survey in Fars Province, Iran . 3(2): 71-76.

Kemenkes. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes. (2019). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. (2007). Buku Pedoman Pemberian Makanan Pendamping ASI. Jakarta: Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Gizi Masyarakat.

Kemenkes RI. (2016). Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG). Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kusharispeni. (2013). Gizi Dalam Daur Kehidupan (Prinsip-Prinsip Dasar). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kustiah, G. (2015). Development Parenting Model to Increase the Independence of Children. International Education Studies, 8(10), 160-170.

Lineleyan, S. C., Mamuaja, P., & Munthe, D. (2021). Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Motoboi Kecil Kota Kotamobagu. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2(4), 52-60.

MCA. (2017). Stunting dan Masa Depan Indonesia. Jakarta: TIM.

Mentari, S., & Hermansyah, A. (2019). faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Stunting Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja UPK Puskesmas Siantan Hulu. Pontianak Nutrition Journal (PNJ), 1(1), 1-11.

Muharyani, W. P. (2012). Hubungan Praktik Pemberian Makan dalam Keluarga dengan Kejadian Sulit Makan pada Polulasi Balita di Kelurahan Kuto Batu Kota Palembang. Jurnal Kesehatan, 22-25.

Niga, D. M., & Purnomo, W. (2017). Hubungan Antara Praktik Pemberian Makan, Perawatan Kesehatan dan Kebersihan Anak dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 1-2 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Oebobo Kota Kupang. Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan, 3(2), p.151-155.

Ni'mah, C., & Muniroh, L. (2016). Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan dan Pola Asuh Ibu dengan Wasting dan Stunting pada Balita Keluarga Miskin. Media Gizi Indonesia, 10(1), 10-16.

Notoatmodjo, S. (2013). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rioneka Cipta.

Noviyana, A., & Purwatis. (2016). Pola Asuh Hubungannya dengan Status Gizi Balita di Desa Sokawera Wilayah Puskesmas Patikraja Banyumas. Rakernas Aipkema, 1-6.

Nurmalasari, Y., & Septiyani, D. F. (2019). Pola Asuh Ibu dengan Angka Kejadian St

unting Balita 6-59 Bulan. Jurnal Kebidanan, 5(4), 381-388.

Oktaria Zilda, S. T. (2013). Faktor Risiko Stunting Pada Balita (24-59 Bulan) di Sumatra. Jurnal Gizi dan Pangan, 173-180.

Parke, R., & Gauvain, M. (2009). Child Psychology A Contemporary Viewpoint. New York: McGraw-Hill.

Permadi, M., Hanim, D., Kusnandar, K., & Indarto, D. (2017). Risiko Inisiasi Menyusui Dini dan Praktik ASI Eksklusif terhadap Kejadian Stunting pada Anak 6-24 Bulan. Nutrition and Food Research, 39(1), 9-14.

PERSAGI. (2018). Stop Stunting dengan Konseling Gizi. Jakarta: Penebar Plus.

Purwani, E., & Mariyam. (2013). Pola Pemberian Makan dengan Status Gizi pada Anak 1 sampai 5 Thanun di Kabuman Taman Pemalang. Jurnal Keperawatan Anak, 1(1), 20-36.

Putri, A. (2012). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga, Kecukupan Protein & Zinc dengan Stunting (Pendek) Pada Balita Usia 6 - 35 Bulan di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2), 617 - 626.

Rahmayana. (2014). Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan Di Posyandu Asoka II Wilayah Pesisir Kelurahan Ba-rombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar Tahun 2014. Public Health Science Journal, 6(4), 424-436.

Renyoet, B., Hadju, V., & Rachmiwati, S. (2012). Hubungan Pola Asuh dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-23 Bulan di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makasar. Jurnal Nutrient Science (PA-NSC), 1-13.

Rosha, B., Susilowati, A., Amalia, N., & Permanasari, Y. (2020). Penyebab Langsung dan Tidak Langsung Stunting di Lima Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor. Buletin Penelitian Kesehatan, 48(3), 169-182.

Sabri, Luknis, & P, S. (2014). Statistik Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.

Sastroasmoro, S. (2014). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto.

Savita, R., & Amelia, F. (2020). Hubungan Pekerjaan Ibu, Jenis Kelamin dan Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kejadian Stunting pada Balita 6-59 Bulan di Bangka Selatan. Jurnal Kesehatan Poltekes Kemenkes RI Pangkalpinang, 8(1), 1-8.

Septiari, B. (2012). Mencetak Balita Cerdas dan Pola Asuh Orang Tua. Yogyakarta: Nuha medika.

Siti, A., Dewi, R. N., & Merita, E. K. (2019). Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Berhubungan dengan Kejadian Stunting di Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Yogyakarta. Jurnal Seminar Nasional, 1(2), 11-22.

Soekirman. (2000). Ilmu Gizi. Jakarta: Departemen Kesehatan Indonesia.

Soetjiningsih. (2012). Perkembangan Anak dan Permasalahannya dalam Buku Ajar I Ilmu Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Sagungseto.

Sudiman, H. (2008). Stunting atau Pendek : Awal Perubahan Patologis atau Adaptasi Karena Perubahan Sosial Ekonomi yang Berkepanjangan. Jakarta: Media Litbang Kesehatan.

Sugiyono. (2016). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sujianti, & Pranowo, S. (2021). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Stunting pada Usia Todler. Indonesian Journal of Nursing Health Science, 6(2), p.104-112.

Sukmawati, Abidin, U. W., & Hasmia. (2021). Hubungan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Stunting pada Balita di Desa Kurma. Journal Peqguruang: Conference Series, 3(2), 494-502. DOI: https://dx.doi.org/10.35329/jp.v3i2.2553.

Sunny, B., DeStavola, B., Dube, A., Kondowe, S., Crampin, A., & Glynn, J. (2018). Does early linear growth failure influence later school performence? A cohort study in Karogna district, northern Malawi. PLoS




DOI: https://doi.org/10.30602/pnj.v6i2.1165

Article Metrics

Abstract views : 353| PDF views : 91

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Pontianak Nutrition Journal (PNJ)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Web Analytics