TOTAL FENOL, FLAVONOID DAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK LIMBAH KULIT LIDAH BUAYA (Aloe chinensis Baker)

Mulyanita Mulyanita

Abstract


Tanaman lidah buaya merupakan komoditas unggulan yang tumbuh dengan baik di lahan gambut. Jenis lidah buaya yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah (Aloe chinensis Baker) yang banyak terdapat di daerah Pontianak. Seiring dengan meningkatnya industri lidah buaya menyebabkan adanya limbah padat berupa kulit yang belum banyak dimanfaatkan secara optimal. Lidah buaya mengandung senyawa metabolit sekunder yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan total fenol, flavonoid dan potensi antimikroba ekstrak limbah kulit lidah buaya yang diekstraksi secara maserasi dengan menggunakan pelarut polar (aquadest, etanol 70%), semi polar (etil asetat) dan non-polar (n-heksan). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan (RAK). Data dianalisis menggunakan ANOVA kemudian dilakukan uji lanjut Duncan dengan selang kepercayaan 5%. Hasil menunjukkan, ekstrak limbah kulit lidah buaya dengan menggunakan pelarut etil asetat memiliki kandungan total fenol tertinggi pada ketiga jenis pelarut yaitu sebesar 4,088 µg GAE/mg, dan total flavonoid sebesar 12,376 µg QE/mg. Perlakuan terbaik untuk aktivitas antimikroba terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa terdapat pada ekstrak limbah kulit lidah buaya dengan menggunakan pelarut etil asetat pada konsentrasi 50% dengan diameter zona hambat sebesar 11,667 mm.


Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract views : 767| PDF views : 45

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Vokasi Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


JVK (JURNAL VOKASI KESEHATAN) INDEXED BY:

 

           

LICENSE JOURNAL:

Creative Commons License
Jurnal Vokasi Kesehatan (JVK) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

MAPS: