Efektivitas Gel Ekstrak Bawang Putih terhadap Proses Penyembuhan Luka Fase Inflamasi
Abstract
Abstract: Efectiveness Gel Extract Of White On The Process Of Healing Inflamation Phase Heating. The inflammatory phase is a favorable body response as a protection mechanism. In the process of wound healing becomes a very important phase. Management of inflammation that is often used Non-Steroid Anti-Inflammatory class of salicylates on the skin that have side effects. The content of allicin in garlic can be used for problems that begin with the inflammatory phase. The use of gel from garlic extract is also easier to use and easier to clean. The study aim to determine the effectiveness of garlic extract gel to process wound inflammatory phase healing. This research is an experimental research with pre and post test with control group method with 24 samples. Conducted injury to the back area of rat length of wound 1 cm, depth to dermis. Conducted wound care, given gel extract of garlic concentration of 20%, 40%, 80% of the control using 0.9% NaCl compress. Using Kruskal Wallis test and Anova oneway showed concentration of 20%, 40%, and 80% of sig <0,05 ie 0.00. It was concluded that 20%, 40%, 80% garlic extract gel was effective against inflammatory wound healing process. The use of garlic extract gel is more effective in the wound inflammatory wound healing process.
Abstrak: Efektivitas Gel Ekstrak Bawang Putih terhadap Proses Penyembuhan Luka Fase Inflamasi.  Fase inflamasi merupakan respon tubuh yang menguntungkan sebagai mekanisme perlindungan. Pada proses penyembuhan luka menjadi fase yang sangat penting. Penatalaksanaan inflamasi yang sering digunakan Anti-Inflamasi Non Steroid golongan salisilat pada kulit yang memiliki efek samping. Kandungan zat allicin pada bawang putih dapat dimanfaatkan untuk masalah yang diawali dengan fase inflamasi. Pemanfaatan gel dari ekstrak bawang putih pun dalam penggunaannya lebih mudah diabsorsi dan mudah dibersihkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas gel ekstrak bawang putih terhadap proses penyembuhan luka fase inflamasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperiment dengan metode pre and post test with control grup dengan jumlah sampel sebanyak 24 ekor tikus. Dilakukan perlukaan pada daerah punggung tikus panjang luka 1 cm, kedalaman sampai dermis. Dilakukan perawatan luka, diberi gel ekstrak bawang putih konsentrasi berbeda yaitu 20%, 40%, 80% kontrol menggunakan kompres NaCl 0,9%. Hasil uji Kruskal Wallis dan Anova oneway menunjukkan konsentrasi 20%, 40%, dan 80% nilai sig <0,05 yaitu 0,00. Disimpulkan bahwa 20%, 40%, 80% gel ekstrak bawang putih efektif terhadap proses penyembuhan luka inflamasi. Penggunaan gel ekstrak bawang putih lebih efektif dalam proses penyembuhan luka inflamasi luka.
Â
Â
 Disimpulkan bahwa 20%, 40%, 80% gel ekstrak bawang putih efektif terhadap proses penyembuhan luka inflamasi. Penggunaan gel ekstrak bawang putih lebih efektif dalam proses penyembuhan luka inflamasi luka.Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.30602/jvk.v4i2.159
Article Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Vokasi Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
JVK (JURNAL VOKASI KESEHATAN) INDEXED BY:
Â
        Â
LICENSE JOURNAL:
Jurnal Vokasi Kesehatan (JVK) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
MAPS: