FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR DALAM UPAYA MENGURANGI GEJALA DAN DAMPAK PRE MENSTRUAL SYNDROME DI KECAMATAN MUARA DUA KOTA LHOKSEUMAWE

Elvieta -, Hafsah US, Myrna Lestar AB

Abstract


Latar belakang: Premenstrual Syndrome (PMS) adalah gejala-gejala yang dialami wanita sebelum memasuki masa menstruasi. Terdapat sekitar 40% wanita usia produktif berusia 14-50 tahun mengalami PMS. Banyak faktor yang mempengaruhi upaya WUS dalam mengurangi gejala dan dampak PMS. Berdasarkan data kunjungan pasien di Puskesmas Muara Dua, jumlah pasien dengan keluhan PMS mencapai 23–48 kasus perbulan. Tujuan: Penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi wanita usia subur dalam upaya mengurangi gejala dan dampak Premenstrual Syndrome di kecamatan Muara kota Lhokseumawe. Metode: survey analitik observasional dengan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur berusia 14–45 tahun di Kecamatan Muara Dua, dengan teknik two stage cluster sampling didapatkan jumlah sampel 242 WUS. Hasil: Faktor-faktor yang berhubungan dengan upaya mengurangi gejala dan dampak premenstrual syndrome adalah pendidikan (p=0,047), pekerjaan (p=0,002)  dan penghasilan (p=0,0001), pengetahuan WUS (p=0,0001) dan sikap WUS (p=0,0001). Sedangkan faktor yang tidak ada hubungan bermakna dengan upaya mengurangi gejala dan dan dampak premenstrual syndrome adalah umur (p=0,598) dan status perkawinan (p=0,152). Kesimpulan : Variabel paling dominan berhubungan dengan upaya mengurangi gejala dan dampak pre menstrual syndrome adalah faktor penghasilan perbulan

Full Text:

PDF

References


Anggrajani (2011) Korelasi Faktor Risiko dengan Derajat Keparahan Premenstrual Syndrome pada Dokter Perempuan http://journal.unair.ac.id/filerPDF

Azwar, Saifuddin., 2005. Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Pusat Statistik Kota Lhokseumawe., 2013. Kota Lhokseumawe dalam Angka 2012.

Badan Pusat Statistik., 2013. Tabel 3.1.5 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur (Ribuan), 2008-2011. Diakses 23 Februari 2013;http://aceh.bps.go.id/index.php?r=artikel/view&id=141

Bobak, M, et al., 2004. Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC

Brunner & Suddarth., 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal bedah. Jakarta: EGC.

Burman & Margolin dalam Haijiang Wang., 2005. Marital Status, http://paa2005. princeton. edu/papers/51669s

Burns, A. August, et al.,2000. Pemberdayaan Wanita dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica.

Dahlan, M. Sofiyuddin., 2009. Statistik untuk Kdokteran dan Kesehatan, Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat, dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS, Edisi 4, Jakarta: Salemba Medika.

Dell ,Diana., 2003. Diagnostic Challenges in Women with Premenstrual Symptoms, Journal CMEs,Primary Psychiatry. 2003;11(12):41-46

Dennerstein, 2011, PREVALENCE OF PMS/PMDD IN ASIA-PACIFIC . Diakses 3 Mei 2013. http://www.comtecmed.com/ APCOC/2008/.

Deuster PA, Adera T, South-Paul J. (1999), Biological, social, and behavioral factors associated with premenstrual syndrome. Diakses 18 Januari 2013 http://www.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/10101982

Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe., 2012. Profil Kesehatan Kota Lhokseumawe Tahun 2011

Disnakermobduk.acehprov.go.ig/index.php/download/category/4-mp.html?download-8% Ask-gubernur-untuk-ump-2013

Freeman (2007) Epidemiology and Etiology of Premenstrual Syndromes. Diakses 7 Maret 2013.http://www.medscape.org/viewarticle/ 553603

Ganong, W.F., 1983. Fisiologi, Edisi 10. Jakarta: EGC.

Hacker and Moore., 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi, Edisi 2. Jakarta: Hipokrates.

Health Media Nutrition Series., 1996. Wanita & Nutrisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Houston et al., 2006, Pengetahuan, Sikap, dan Konsekuensi Kesehatan Menstruasi

Perempuan dalam Remaja Perkotaan,Wasington University scool of medicine, USA

Karyadi., 2008. Menangkal Rasa sakit Menjelang Haid.http://www.indomedia.com/intisari/ 1999

Lete,I et al., 2011 ,Attitude of spanish women toward premenstruasi symtoms, premenstrual syndrome and premenstrual dysphoric disorder:result of a nationwide survey,Eur J Obstet gynecol Repro 2011,November

Lustyk, M. Kathleen B. et al., 2009. Cognitive Behavioral Therapy for Prementrual Syndrome and Premenstrual Dysphoric Disorder: a Systematic Review. Arch Womens Ment Health (2009) 12:85-96, DOI 10.1007/s00737-009-0052-y.

Machfoedz, Ircham., 2010. Metodologi Penelitian (Kuantitatif dan Kualitatif) Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran, disertai Contoh KTI, Skripsi, Tesis, Yogyakarta: Fitramaya.

Mochtar, Rustam., 1998.Sinopsis Obstetri Patologi, Jakarta : EGC

Notoatmodjo, Soekidjo., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta:

Rineka Cipta.

_____________________., 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam., 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan Edisi 2, Jakarta: Salemba Medika.

Oakley L.D., 1998. Social Cultural Context of Phsyciatric Nursing, Sixth Edition. Philadelphia: Mosby Year Book Inc.

Prawiroharjo (2005)., Ilmu kebidanan. Jakarta: Balai Pustaka Sarwono.

Rasheed dan Sowielem,. 2003. Prevalence and predictor of premenstrual syndrome among ollege-aged women in Saudi Arabia.Annal of Saudi Medicine 2003 February

Sabri, Luknis & Hastono, Sutanto Priyo., 2008. Statistik Kesehatan, Edisi Revisi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sylvia, Elvira. 2010. Sindrom Pra-Menstruasi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Wawan, A & Dewi M., 2011. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia, Yogyakarta: Nuha Medika.




DOI: https://doi.org/10.30602/jkk.v8i1.969

Article Metrics

Abstract views : 315| PDF views : 65

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Kebidanan Khatulistiwa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.