Study Kesiapan SD/MI Untuk Melakukan Pembudayaan Sedini Mungkin PHBS Di Pontianak Timur Tahun 2014

Bambang Supraptono

Abstract


Abstrak: Study Kesiapan SD/MI Untuk Melakukan Pembudayaan Sedini Mungkin PHBS Di Pontianak Timur Tahun 2014. Perilaku Hidup bersih sehat (PHBS) merupakan karakter masyarakat yang diharapkan dalam pendidikan kesehatan.Karakter masyarakat ini bisa dicapai dengan pembudayaan PHBS sedini mungkin.Evaluasi kesiapan kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan advokasi dan sosialisasi melalui evaluasi bersama mempergunakan metode hanlon seluruh sector yang terkait.Evaluasi dilakukan dengan melihat nilai prioritas dasar (NPD) yang didasarkan pada : (1) Besar masalah, (2) Kegawatan, dan (3) Kemudahan penanggulangan. Nilai prioritas total (NPT) didasarkan pada pengkalian antara NPD dengan Nilai faktor PEARL.Hasil penilaian menunjukan skala priotias (1). PHBS warga  Sekolah dengan NPT = 17,80, (2). Penanggulangan masalah gigi NPT = 16,69 (3). Penanggulangan DBD NPT = 16,02, (4). Penanggulangan kecacingan NPT = 15,47, (5). Penanggulangan masalah gizi NPT = 15,27, (6). Penanggulangan Diare NPT = 14,77. Pembudayaan sedini mungkin dapat dijadikan alternative terbaik pemecahan masalah. Selain menyelesaikan seluruh masalah yang ada di sekolah juga mempunyai dampak jangka panjang untuk kehidupan dimasa mendatang.


Abstract: Study Readiness SD/MI to Perform Civilizing Early as Possible PHBs 2014 in East Pontianak. Clean healthy Lifestyle (PHBs) is a community of characters expected in health education. The character of this society can be achieved by the civilizing PHBS as early as possible. Evaluation of the readiness of these activities can be carried out with the advocacy and dissemination through joint evaluation using methods Hanlon entire sector concerned. Evaluation is done by looking at the value of the basic priorities (NPD), which is based on: (1) Big problem, (2) gravity, and (3) Ease of countermeasures. Total priority value (NPT) is based on multiplying the NPD factor Rated PEARL. Results of the assessment showed priotias scale (1). PHBs citizens Schools with NPT = 17.80, (2). Prevention of dental problems NPT = 16.69 (3). DHF prevention NPT = 16.02, (4). Countermeasures kecacingan NPT = 15.47, (5). Combating the problem of nutrition NPT = 15.27, (6). Diarrhoea prevention NPT = 14.77. Cultivation as early as possible can be used as the best alternative solutions to problems. In addition to completing the entire problems in the school also has a long-term impact on the future life.

Abstrak: Study Kesiapan SD/MI Untuk Melakukan Pembudayaan Sedini Mungkin PHBS Di Pontianak Timur Tahun 2014. Perilaku Hidup bersih sehat (PHBS) merupakan karakter masyarakat yang diharapkan dalam pendidikan kesehatan.Karakter masyarakat ini bisa dicapai dengan pembudayaan PHBS sedini mungkin.Evaluasi kesiapan kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan advokasi dan sosialisasi melalui evaluasi bersama mempergunakan metode hanlon seluruh sector yang terkait.Evaluasi dilakukan dengan melihat nilai prioritas dasar (NPD) yang didasarkan pada : (1) Besar masalah, (2) Kegawatan, dan (3) Kemudahan penanggulangan. Nilai prioritas total (NPT) didasarkan pada pengkalian antara NPD dengan Nilai faktor PEARL.Hasil penilaian menunjukan skala priotias (1). PHBS warga  Sekolah dengan NPT = 17,80, (2). Penanggulangan masalah gigi NPT = 16,69 (3). Penanggulangan DBD NPT = 16,02, (4). Penanggulangan kecacingan NPT = 15,47, (5). Penanggulangan masalah gizi NPT = 15,27, (6). Penanggulangan Diare NPT = 14,77. Pembudayaan sedini mungkin dapat dijadikan alternative terbaik pemecahan masalah. Selain menyelesaikan seluruh masalah yang ada di sekolah juga mempunyai dampak jangka panjang untuk kehidupan dimasa mendatang.

 

Kata Kunci : pendidikan karakter, nilai proritas dasar, nilai prioritas total.

 Abstract: Study Readiness SD/MI to Perform Civilizing Early as Possible PHBs 2014 in East Pontianak.Clean healthy Lifestyle (PHBs) is a community of characters expected in health education. The character of this society can be achieved by the civilizing PHBS as early as possible. Evaluation of the readiness of these activities can be carried out with the advocacy and dissemination through joint evaluation using methods Hanlon entire sector concerned. Evaluation is done by looking at the value of the basic priorities (NPD), which is based on: (1) Big problem, (2) gravity, and (3) Ease of countermeasures. Total priority value (NPT) is based on multiplying the NPD factor Rated PEARL. Results of the assessment showed priotias scale (1). PHBs citizens Schools with NPT = 17.80, (2). Prevention of dental problems NPT = 16.69 (3). DHF prevention NPT = 16.02, (4). Countermeasures kecacingan NPT = 15.47, (5). Combating the problem of nutrition NPT = 15.27, (6). Diarrhoea prevention NPT = 14.77. Cultivation as early as possible can be used as the best alternative solutions to problems. In addition to completing the entire problems in the school also has a long-term impact on the future life. 

Keywords: education character, value priority basis, total priority value.


Keywords


pendidikan karakter; nilai proritas dasar; nilai prioritas total

Full Text:

PDF

References


Abu ahmadi. (2001). Sosiologi Pendidikan. Surabaya: PT Bina ilmu.

DepKes RI, (2005) Profil Kesehatan Propinsi sulawesi Tengah tahun 2005, Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah

DepKes RI, (2006) Profil Kesehatan Propinsi sulawesi Tengah tahun 2005, Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah

DepKes RI, (2007) Profil Kesehatan Propinsi sulawesi Tengah tahun 2005, Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah

DepKes RI, (2009), buku Kerja 2009, Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah

DepKes RI, (2003) Keputusan Menteri Kesehjatan Nomer 1457/Menkes/Sk/X/2003, Tanggal 10 Oktober 2003 tentang Standart Pelayanan Minimal.

DepKes RI, (2003) Keputususan Menteri Kesehatan Nomor 1202/menkes/Sk/VIII/2003 tentang Indikator Indonesia sehat 2010, depkes RI Jakarta.

DepKes RI, (2006) Rencana Strategis Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2006 – 2011, Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah.

Doni Koesoema. (2010). Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.

Gerungan. (1996). Psikologi Sosial. Bandung: Eresco.

Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Pedoman Sekolah Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta.

Mohammad Ali. (2005). Psikologi Remaja: Perkembangan Pesert Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Muhammad Nisfiannoor. (2009). Pendekatan statistika modern untuk ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Ngalim Purwanto. (2009). Ilmu Pendidikan: Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Prayitno. (2009). Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Santrock. J. (2007). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Syamsu Yusuf. (2006) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Zubaedi. (2011). Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Prenada Media Ggroup


Article Metrics

Abstract views : 248| PDF views : 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Sanitarian Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

SANITARIAN JURNAL KESEHATAN INDEXED BY:

  

LICENSE JOURNAL:

Lisensi Creative Commons

Sanitarian Jurnal Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

VISITOR STAT:

Sanitarian Jurnal Kesehatan