PERSEPSI PENYAKIT DAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD SOEDARSO PONTIANAK

Eka Kartika Untari, Ayu Pratiwi, Muhammad Akib Yuswar

Abstract


Gagal ginjal kronik merupakan penyakit kronis yang disertai berbagai komplikasi dan menyebabkan pasien mengalami polifarmasi sehingga mempengaruhi persepsi pasien tentang penyakit dan kualitas hidupnya (QoL). Pengukuran persepsi penyakit dan QoL penting dilakukan karena dapat mempengaruhi kepatuhan pasien dan sebagai evaluasi keberhasilan suatu terapi yang diberikan kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pasien tentang penyakit, QoL, serta hubungan antara persepsi penyakit dan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di RSUD Soedarso Pontianak. Metode penelitian menggunakan desain studi analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 51 responden, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh melalui hasil wawancara, instrument B-IPQ, Instrument EQ-5D dan rekam medik. Hubungan antara persepsi penyakit dan kualitas hidup dianalisis menggunakan Fisher’s Exact Testdengan tingkat kemaknaan 95 % (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan pasien lebih cenderung memiliki persepsi negatif (54,90 %). Sementara untuk QoL, pasien cenderung memiliki kualitas hidup yang baik (72,55 %). Hasil dari uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara persepsi penyakit dan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di RSUD Soedarso Pontianak (p value 0,058>0.05)

 


References


Annisa. (2013). Penilaian kualitas hidup pada pasien usia lanjut dengan Eq-5d di Klub Jantung Sehat Kelurahan Pondok Kelapa dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Tesis. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kesehatan

Chilcot, J. (2010). Studies of depression and illness representations in end-stage renal disease [tesis]. University of Hertfordshire.

Erwinsyah. (2014). Hubungan antara quick of blood (QB) dengan penurunan kadar ureum dan kreatinin plasma pada pasien CKD yang menjalani hemodialisis di RSUD Raden Mattaher Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 14(2), 97-104.

Gerogianni, SK., & Babatsikou, FP. (2014). Psychological aspects in chronic renal failure. Health science Journal, 8(2), 205-214.

Guerrero, GV., Alvarado, OS., & Espina, MC. (2012). Quality of life in people with chronic hemodialysis: association with sociodemographic, medicalclinical and laboratory variables. Revista Latino-Americana de Enfermagem, 20, 838-846.

Hidayah, N. (2016) Studi deskriptif kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 1(1), 50-57.

Hutagaol, EV. (2017). Peningkatan kualitas hidup pada penderita gagal ginjal kronik yang mengalami terapi hemodialisa melalui psycological intervention di Unit Hemodialisa RS Royal Prima Medan Tahun 2016. Jurnal Jumantik, 2(1), 42-59.

Indonesia Renal Registry. (2012). Data penderita gagal ginjal kronik yang menjalani Hemodialisis. Jawa Barat.

Lestari, NY. (2015). Validasi European Quality of life 5- dimensions (EQ5D) questionnaire versi Indonesia pada pasien hipertensi di Puskesmas Kotagede II Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.

Lochting, I., Garratt, AM., Storheim, KL., Werner, EL & Grotle, M. (2013). Evaluation of the brief illness perception questionnaire in sub-acute and chronic low back pain patients: Data Quality, Reliability and Validity. J Pain Relief, 2(3), 1-6

Lutfianti, A., Mustakhim. (2013). Hubungan persepsi klien tentang penyakit gagal ginjal kronik dengan perubahan harga diri di Ruang Haemodialisa RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi, 3(1), 51-57

Makmur, WN., Tasa, H., & Sukriyadi. (2013). Pengaruh hemodialisis terhadap kadar ureum dan kreatinin darah pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Ruang Hemodilisis (HD) RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar, 2(1), 1-7.

Mulia, DS., Mulyani, E., Pratomo, GS., & Chusna, N. (2018). Kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangkaraya. Borneo Journal of Pharmacy, 1(1), 19-21.

Naim, AB., Dibonaventura, M., Wagner, S., & Piech, CT. (2010). Assesing work productivity loss and disability among chronic kidney disease sufferes in the United States.

Nurcahayati, S. (2014). Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap dan Rumah Sakit Umum Banyumas. Universitas Indonesia.

Pakpour, AH., Saffari, M., Yekaninnejad, MS., Pahani, D., & Harrison, AP., et al. (2010). Health related quality of life in a sample of Iranian patients on hemodialysis. International journal kidney disease, 4(1), 50-59.

PERNEFRI. (2011). Frekuensi tindakan hemodialisis per minggu di Indonesia tahiun 2011 dalam 5 th report of Indonesia renal registry. Jakarta: Perkumpulan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI).

Pranandari, R., & Supadmi, W. (2015). Faktor risiko gagal ginjal kronik di unit hemodialysis RSUD Wates Kulon Progo. Majalah Farmaseutik, 11(2), 316-320.

Priyanti, D., & Farhana, N. (2016). Perbedaan kualitas hidup pasien gagal ginjal yang bekerja dan tidak bekerja yang menjalani hemodialisis di Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia. INQUIRY Jurnal Ilmiah Psikologi,7(1), 41-47.

Rustandi, H., Tranado, H., & Pransasti, T. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien chronic kidney disease (ckd) yang menjalani hemodialisa di ruang hemodialisa. Jurnal Keperawatan Silampari, 1(2), 32-46.

Sartika, AI., Koesma, RE., & Abidin, Z. (2015). Pengaruh cogntitve behavior therapy (CBT) untuk menurunkan tingkat depresi pada pasien gagal ginjal kronik. Jurnal Universitas Padjajaran, 1-11.

Schatell, D., & Witten, B. (2012). Measuring dialysis patients health-related quality of life with the KDQOL-36TM. Med Educ Inst, 608, 1-8.

Suci, IS. (2018). Hubungan persepsi penyakit (illness perception) dengan kepatuhan treatmen pada pasien gagal ginjal kronik (ggk) yang menjalani haemodialisis di Unit Hemodialisa RSUP. dr. M. Djamil Padang tahun 2018. Skripsi. Padang: Universitas Andalas.

Supriyadi., Wagiyo., & Widowati, SR. (2011). Tingkat kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik terapi hemodialisis. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(2), 107-112.

Theresia, I. (2011). Peranan hemodialisis dalam upaya menurunkan kadar ureum dan kreatinin pada pasien gagal ginjal kronik di Ruang Sudirohusoso Makasar. Skripsi. Makasar: Program Studi S1 Kepewaratan-SNHM.

Wahl, AK., Robinson, HS., Langeland, E., Larsen, MH., Krogstad, AL., et al. (2013). Clinical characteristics associated with illness perception in psoriasis. Acta Derm Venereol,93,1.




DOI: https://doi.org/10.30602/jvk.v7i2.636

Article Metrics

Abstract views : 361|

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Vokasi Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


JVK (JURNAL VOKASI KESEHATAN) INDEXED BY:

 

           

LICENSE JOURNAL:

Creative Commons License
Jurnal Vokasi Kesehatan (JVK) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

MAPS: