Modifikasi Pancake Mocaf dengan Penambahan Kacang Merah dan Hati Ayam untuk Pencegahan Anemia

Tarisa Azzajela Syefani, Ani Nuraeni

Abstract


Permasalahan gizi remaja di Indonesia salah satunya adalah anemia yang disebabkan oleh pola makan tidak bergizi seimbang dan siklus menstruasi. Bahan makanan yang mengandung sumber zat besi antara lain tepung mocaf, hati ayam, dan kacang merah. Pengembangan produk pancake mocaf dengan penambahan kacang merah dan hati ayam diharapkan mampu menjadi alternatif makanan selingan yang mengandung zat besi untuk mencegah anemia. Penelitian menggunakan 3 formula dengan proporsi kacang merah dan hati yang berbeda yaitu F1(50:50), F2(75:25), dan F3(25:75). Uji organoleptik dilakukan kepada panelis tidak terlatih usia remaja. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa penambahan kacang merah dan hati ayam berpengaruh terhadap karakteristik penampilan dan warna produk. Berdasarkan uji organoleptik, F3 ditetapkan sebagai formula terpilih dengan kandungan gizi per takaran saji 294 Kal energi, 14,1 g protein, 13,2 g lemak, 30,4 g karbohidrat, dan 1,2 mg zat besi. Kontribusi gizi pancake mocaf terhadap ALG berupa energi sebesar 14%, protein 23% dan zat besi 5%.

References


Alfirochah, N., & Bahar, A. (2014). Pengaruh Substitusi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) dan Penambahan Puree Wortel (Daucus carrota L.) terhadap Mutu Organoleptik Pancake. E-Journal Boga, 3(1), 250–261. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-boga/article/view/6841

Amaliyah, M., Soeyono, R. D., Nurlaela, L., & Kritiastuti, D. (2021). Pola Konsumsi Makan Remaja di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Tata Boga, 10(1), 129–137. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-boga/article/view/38402

Balitbangkes. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. http://repository.bkpk.kemkes.go.id/3514/1/Laporan Riskesdas 2018 Nasional.pdf

BPOM. (2016). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang Acuan Label Gizi. Badan Pengawas Obat dan Makanan.

BPOM. (2019). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 22 Tahun 2019 tentang Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan Olahan. Badan Pengawas Obat dan Makanan.

BPOM. (2022). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pengawasan Klaim pada Label dan Iklan Pangan Olahan. Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Damayanti, S. S., & Wibisono, Y. (2024). Karakteristik Fisik, Kimia dan Organoleptik Pancake Menggunakan Tepung Premiks Ampas Kelapa dan Tepung Mocaf. JOFE : Journal of Food Engineering, 3(1), 1–10. https://doi.org/10.25047/jofe.v3i1.4344

Hapsari, A. P., & Purwidiani, N. (2018). Pengaruh Proporsi Bahan Utama (Puree Kacang Merah dan Tepung Terigu), dengan Puree Ubi Madu terhadap Sifat Organoleptik Kue Lumpur. Journal Mahasiswa Unesa, 7(2), 2. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-boga/article/view/24722

Hardinsyah, Salsabila, D. M., Fadilah, N. R., Maqfira, N., & Fajriani, L. N. (2022). Hubungan Kontribusi Energi dan Zat Gizi Makan Selingan dengan Indeks Massa Tubuh Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Gizi IPB University. Jurnal Pangan Kesehatan Dan Gizi Universitas Binawan, 3(1), 13–22. https://doi.org/10.54771/jakagi.v3i1.521

Heluq, D. Z., & Mundiastuti, L. (2018). Daya Terima dan Zat Gizi Pancake Substitusi Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris L) dan Daun Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Alternatif Jajanan Anak Sekolah. Media Gizi Indonesia, 13(2), 133. https://doi.org/10.20473/mgi.v13i2.133-140

Imbiri, S. V. A., & Satiri, S. (2023). Pengaruh Pengetahuan Remaja Putri dengan Kejadian Anemia di Kota Serang. Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Gizi (JIG), 1(3), 3–6. https://doi.org/https://doi.org/10.55606/jikg.v1i3.1254

Kemenkes. (2017). Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Kementrian Kesehatan RI.

Lutfiah, A. N., Adi, A. C., & Atmaka, D. R. (2021). Modifikasi Kacang Kedelai (Glycine max) dan Hati Ayam pada Sosis Ayam sebagai Alternatif Sosis Tinggi Protein dan Zat Besi. Amerta Nutrition, 75–83. https://doi.org/10.20473/amnt.v5i1.2021.75-83

Malichati, A. R., & Adi, A. C. (2018). Kaldu Ayam Instan dengan Substitusi Tepung Hati Ayam sebagai Alternatif Bumbu untuk Mencegah Anemia. Amerta Nutrition, 2(1), 74–82. https://doi.org/10.2473/amnt.v2i1.2018.74-82

Nandini, A. P., Fajri, R., & Yani, A. (2019). Daya Terima dan Kandungan Protein Nugget Kombinasi Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) dan Hati Ayam sebagai Pangan Alternatif Sumber Protein untuk Pencegahan Stunting. Journal of Holistic and Health Sciences, 3(2), 83–89. https://doi.org/10.51873/jhhs.v3i2.46

Nasruddin, H., Faisal Syamsu, R., & Permatasari, D. (2021). Angka Kejadian Anemia pada Remaja di Indonesia. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(4), 357–364. https://doi.org/10.59141/cerdika.v1i4.66

Pambudi, L. (2019). Pengaruh Proses Pengolahan terhadap Kadar dan Bioavailabiltas Zat Besi pada Olahan Hati Ayam [Bogor: IPB University]. https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/99818

Permatasari, N., Angkasa, D., Swamilaksita, P. D., Melani, V., & Dewanti, L. P. (2020). Pengembangan Biskuit MPASI Tinggi Besi dan Seng dari Tepung Kacang Tunggak (Vignia unguiculata L.) dan Hati Ayam. Jurnal Pangan Dan Gizi, 10(02), 33–48. https://doi.org/10.26714/jpg.10.2.2020.33-48

Pitaloka, D. S. S. (2022). Pengaruh Pemberian Sari Kacang Merah Terhadap Peningkatan Kadar Hb Remaja Putri Usia 15-17 Tahun (Di Pondok Pesantren Tanah Merah Bangkalan) [Jombang : Insan Cendikia Medika Jombang]. https://repository.itskesicme.ac.id/id/eprint/6425/

Prasetyo, A. F., Farapti, & Isaura, E. R. (2022). Perbedaan Kadar Zat Besi berdasarkan Waktu Pemasakan dan Metode yang diterapkan pada Tempe dan Hati Sapi: Sebuah Studi Eksperimental. Media Gizi Indonesia, 17(2), 159–167. https://doi.org/10.20473/mgi.v17i2.159-167

Puspita, D., Rahardjo, M., & Kirana, S. F. (2021). Formulasi Food Bar dari Kacang Lokal Pulau Timor sebagai Pangan Darurat. Science Technology and Management Journal, 1(2), 47–55. https://doi.org/10.53416/stmj.v1i2.18

Putri, A. S. D. (2022). Pengembangan Produk Dimsum Tinggi Zat Besi dan Vitamin A Sebagai Camilan Untuk Wanita Usia Subur [Bogor: IPB University]. https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115883

Risnawati, Teheni, M. T., & Jejen, L. (2019). Fortifikasi Zat Besi dari Hati Ayam pada Makanan Pendamping ASI. Abidmas Universal, 1(2), 30–38. https://doi.org/10.36277/abdimasuniversal.v5i1.244

Salma, A. N., Andriani, E., & Sabrina. (2023). Correlation between Frequency of Food Consumption, Protein Intake and Micronutrients with Anemia in Adolescent Girls at SMAN 2 Tambun Selatan. Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, 6(2), 2722–7573. https://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK/article/view/11197

Salsabil, I. S., & Nadhiroh, S. R. (2023). Literature Review: Hubungan Asupan Protein, Vitamin C, dan Zat Besi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Media Gizi Kesmas, 12(1), 516–521. https://doi.org/10.20473/mgk.v12i1.2023.516-521

Yanti, F. D., Olii, N., Tompunuh, M. M., Z, S. N., Abdul, N. A., & Luawo, H. P. (2022). Edukasi dan Pemberian Jagung Susu Keju untuk Mencegah Anemia Pada Remaja Putri. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(2), 1–3. https://doi.org/https://doi.org/10.31764/jmm.v6i2.7332




DOI: https://doi.org/10.30602/pnj.v7i2.1515

Article Metrics

Abstract views : 58|

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Pontianak Nutrition Journal (PNJ)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Web Analytics