PERAN MUHAMMADIYAH DALAM MENURUNKAN KASUS STUNTING DI WILAYAH PERBATASAN KALIMANTAN BARAT

Gandha Putra

Abstract


Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan prevalensi stunting yang sangat tinggi yaitu sebesar 31,4%. Ada tiga Kabupaten di Kalimantan Barat yang menjadi sasaran dalam upaya menurunkan stunting tahun 2019. Salah satu dari kabupaten tersebut merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia yaitu Kabupaten Sintang. Prevalensi kasus stunting di Kabupaten Sintang pada tahun 2018 sebesar 51,88%. Salah satu langkah strategis yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah melakukan kerjasama dengan organisasi lintas sektoral. Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi yang tepat untuk dilibatkan dalam menurunkan kasus stunting. Dalam Tanwir Nasyi’atul Aisyiyah tahun 2017 sudah diluncurkan program “Gerakan Peduli Stunting Pada Anakâ€.  Tujuan jangka panjang dalam penelitian ini adalah mengetahui Peran Muhammadiyah dalam Menurunkan Kasus Stunting Di Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Sintang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Muhammadiyah dalam menurunkan kasus stunting di wilayah perbatasan Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Sintang masih belum maksimal. Hampir seluruh responden menyatakan belum adanya himbauan dan program khusus bagi warga Muhammadiyah di Kabupaten Sintang untuk hidup dengan sanitasi yang layak, menerapkan keluarga sadar gizi, dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini menunjukkan bahwa “Gerakan Peduli Stunting†sebagaimana yang di sepakati dalam Tanwir Nasyia’atul Aisyiyah belum terimplementasikan dengan maksimal

Keywords


Stunting; Muhammadiyah; Kabupaten Sintang

Full Text:

PDF

References


Apriani, L. 2018. Hubungan Karakteristik Ibu, Pelaksanaan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Stunting. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) 6(4): 198-205

Ariati et al. 2018. Description of nutritional status and the incidence of stunting children in early childhood education programs in Bali-In- donesia. Bali Medical Journal 7(3): 723- 726

Banna, D. Al. (2019). Giat Lakukan Pencegahan Stunting,NasyiatulAisyiyahTerima Penghargaan dari Pemerintah. Muhammadi- yah.http://m.Muhammadiyah.or.id/id/ news-17920-detail-giat-lakukan-pence-gahan-stunting-nasyiatul-Aisyiyah-teri- ma-penghargaan-dari-pemerintah.html

Cahyono, F et al. 2016. Faktor Penentu Stunting Anak Balita Pada Berbagai Faktor Zona Ekosistem di Kabupaten Kupang. Jurnal Gizi pan- gan 11(1): 9-18

Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang. 2019. Data EPPBGM Kabupaten Sintang Tahun 2019. Kabupaten Sintang. Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang

Hafid, F dkk. 2017. Efek Program SBABS Terhadap Pencegahan Stunting Anak Baduta di Kabu- paten Banggai dan Sigi. Indonesian Journal Of Human Nutrition 4(2): 79-87

Hartono; Widjanarko, B; Setiawati, M. 2017. Hubungan perilaku Keluarga Sadar Gizi (KA- DARZI) dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PBHS) pada tatanan rumah tangga dengan status gizi balita usia 24-59 bulan. Jurnal Gizi Indonesia 5 (2): 88-97

Kemenkes RI. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta. Kementerian Kesehatan RI Kemenkes RI. 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018: Provinsi Kalimantan Barat. Jakarta. Kemen-

terian Kesehatan RI

Kemenkes RI. 2017. Buku Saku Hasil Pemantauan

Status Gizi 2017. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat.

Kurniawati, T. 2017. Langkah-Langkah Penentuan sebab Terjadinya Stunting Pada anak. Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini. 3(1): 58-69

Muhammadiyah, P. (2018). Pencegahan Stunting dap- at Dimulai Melalui Edukasi Publik. Muhammadiyah.http://www.umm.ac.id/id/Muham- madiyah/13352.html

Picauly I, Toy SM. 2013. Analisis Determinan dan Pengaruh Stunting Terhadap Prestasi Bela- jar Anak Sekolah Di Kupang Dan Sumba Timur, NTT. Jurnal Gizi dan Pangan, 8(1): 55-62

Presiden Republik Indonesia, 2013. Peraturan Presiden nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi. Jakarta. Menteri Hukum dan Ham Republik Indonesia

Salimar, dkk. 2013. Stunting Anak Usia Sekolah di Indonesia Menurut Karakteristik Keluarga. Jurnal Penelitian Gizi dan Makanan; 36(2).

Samsudrajat, AS. 2019. Analisis Kebijakan Penyelamatan Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) dan Penurunan Stunting Di Kota Semarang. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia. 6(3).

Schmidt, Charles, W. (2014). Beyond malnutrition: the role of sanitation in stunted growth. En- vironmental health perspectives. 122(11): 298-303

Selviana, dkk. (2018). Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Siswa SD Muhammadiyah 1 dan 3 Di Kota Pontianak. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia. 5(2) : 53-58

Sundari, E; Nuryanto. 2016. Hubungan Asupan Protein, Seng, Zat Besi, dan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Z-Score TB/U Pada Balita. Journal Of Nutrition College. 5(4): 520- 529

Tariku, Amare et al. 2017. Stunting and Its Determinant Factors Among Children Aged 6–59 Months in Ethiopia. Italian Journal of Pedi- atrics 43(112): 1-9

Uliyanti; Tamtomo, DG; Anantanyu, S. 2017. Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan. Jurnal Vokasi Kesehatan 3(2): 67-77

UNICEF South Asia. 2016. Nutrition Upstream Improving Policies, Programmes, and Part- nerships for Maternal and Child Nutrition in Asia. Nepal: UNICEF Regional Of ce South Asia.

World Health Organization, 2018. Levels and Trends in Child Malnutrition. New York. UNICEF




DOI: https://doi.org/10.30602/jvk.v6i2.550

Article Metrics

Abstract views : 785| PDF views : 25

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Vokasi Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


JVK (JURNAL VOKASI KESEHATAN) INDEXED BY:

 

           

LICENSE JOURNAL:

Creative Commons License
Jurnal Vokasi Kesehatan (JVK) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

MAPS: