HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STUNTING DENGAN POLA ASUH PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DI DESA SUI BEMBAN

Nurhasanah Nurhasanah, Khairunnisa -

Abstract


Latar Belakang: Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi dibandingkan dengan negara berpendapatan menengah lainnya. Balita yang mengalami stunting  memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, menjadikan anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Tujuan: Mengetahui Pengetahuan Ibu tentang Stunting dan Pola Tindakan Asuh  terhadap pemberian makan pada Balita. Metode: Penelitian korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ibu yang mempunyai anak balita. Teknik pengambilan sampel menggunakaan total sampling yaitu keseluruhan dari semua jumlah populasi yaitu 35 orang yang mempunyai balita. Analisis data dengan uji Chi-square dengan tingkat kepercayaan (0,05) dan confidence interval (CI=95%). Hasil : Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji Chi-square didapatkan p = 0,431 (p >0,05) tidak ada hubungan antara pengetahuan responden tentang stunting terhadap pola asuh pemberian makan pada balita. Kesimpulan: Pengetahuan tentang stunting pada balita Sebagian besar dikategorikan kurang dengan jumlah 21  (60%) dibandingkan yang mempunyai pengetahuan baik yang berjumlah 14 (40%).Tindakan tentang pola asuh pemberian makan pada balita Sebagian besar mendukung dengan jumlah 27 responden (77,1%) dibandingkan dengan yang mempunyai Tindakan tidak mendukung yang berjumlah 8 (22,9%) Tidak adanya hubungan pengetahuan responden tentang stunting dengan Tindakan pola asuh pemberian makan balita dengan  p Value 0,431 ( p > 0,05)


Full Text:

PDF

References


Febrina, Y. (2016). FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016. 85.

Kemenkes. (2015). “Infodatin Situasi dan Analisis Gizi. Kemenkes RI.

Kemenpa. (2021). Pandemic Covid 19 Stunting masih menjadi tantangan besar bangsa. https://www..go.id/index.php/page/read/29/2929/

Ngaisyah, R. D. (2016). HUBUNGAN RIWAYAT LAHIR STUNTING DAN BBLR DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA USIA 1-3 TAHUN DI POTORONO, BANTUL YOGYAKARTA. 11.

Noftalina, E. (2019). Hubungan Kadar Zinc dan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 2 – 5 Tahun di Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 19(3), 565–569.

Saputri, R. (2019). UPAYA PEMERINTAH DAERAH DALAM PENANGGULANGAN STUNTING DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG. Jurnal Dinamika Pemerintahan, 2(2), 152–168.

Sulistyoningsih. (2011). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Graha Ilmu.

Supariasa, I. G. N., Bachyar, B., & Fajar, I. (2001). Penilaian Status Gizi. EGC.

TNP2K. (2017). 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk intervensi anak kerdil (Stunting). TNP2K.

UNICEF (Ed.). (2013). Improving child nutrition: The achievable imperative for global progress. United Nations Children’s Fund.

Zikria, W. (n.d.). HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 12-35 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN PADANG TAHUN 2018. 3.




DOI: https://doi.org/10.30602/jkk.v8i2.971

Article Metrics

Abstract views : 179| PDF views : 30

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Kebidanan Khatulistiwa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.