HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) REMAJA DENGAN DISMENOREA

Dwi Khalisa Putri, Eliyana Lulianthy

Abstract


Latar belakang: Kejadian dismenorea di Indonesia saat ini belum dapat diketahui secara pasti. Dismenorea primer tanpa adanya patologis pelvis yang dialami oleh sekitar 50% wanita serta mengalami nyeri hebat sehingga menyebabkan ketidakmampuan wanita untuk beraktivitas selama 1 sampai 3 hari setiap bulannya. Faktor resiko dari dismenorea pada remaja sering berhubungan dengan menarche usia dini, riwayat keluarga dengan keluhan dismenore, dan indeks masa tubuh (IMT) yang tidak normal. Wanita dengan IMT kurang dari berat normal dapat menjadi salah satu faktor konstitusi yang dapat disebabkan oleh kurangnya daya tahan tubuh terhadap rasa nyeri sehingga dapat terjadi dismenorea. Tujuan: untuk mengetahui hubungan Indeks Masa Tubuh Massa Tubuh (IMT) Remaja dengan Dismenorea. Metode: penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan Total Sampling dengan jumlah 55 responden. Intrumen penelitian kuantitatif dengan kuesioner. Analisis data kuantitatif menggunakan chi-square. Hasil: didapatkan sebagian besar responden mengalami intensitas nyeri dengan kategori ringan yaitu sebesar 29 (52,7%). sebagian besar responden memiliki indeks massa tubuh yang normal yaitu sebesar 38 (69,1%). Kesimpulan: tidak terdapat hubungan antara IMT dengan kejadian dismenorea pada remaja. Penelitian selanjutnya disarankan mengkombinasikan variabel-variabel lainnya yang dapat dinilai dan berhubungan dengan faktor penyebab terjadinya dismimore dengan responden yang lebih luas agar dapat menilai secara keseluruhan.

Full Text:

PDF

References


Al-Dabal, B. K., Koura, M. R., Al-Sowielem, L. S., & Barayan, S. S. (2014). Dysmenorrhea and Associated Risk Factors among University Students in Eastern Province of Saudi Arabia. World Family Medicine Journal: Incorporating the Middle East Journal of Family Medicine, 99(1145), 1–11. https://doi.org/10.5742/MEFM.2014.92443

Ammar, U. R. (2016). Faktor Risiko Dismenore Primer pada Wanita Usia Subur di Kelurahan Ploso Kecamatan Tambaksari Surabaya. Jurnal Berkala Epidemiologi, 4(1), 37–49. https://doi.org/10.20473/jbe.v4i1.37-49

Anurogo, Dito dan Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. CV. ANDI OFFSET.

Arisani, G. (2019). Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT), Kadar Hemoglobin dan Paparan Asap Rokok dengan Kejadian Dismenore. Jurnal Kebidanan Midwiferia, 5(1), 1. https://doi.org/10.21070/mid.v5i1.2213

Dong, A. (2021). Dysmenorrhea: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. https://emedicine.medscape.com/article/253812-overview

Harel, Z. (2006). Dysmenorrhea in Adolescents and Young Adults: Etiology and Management. Journal of Pediatric and Adolescent Gynecology, 19(6), 363–371. https://doi.org/10.1016/J.JPAG.2006.09.001

Larasati, T. A., A., & Alatas, F. (2016). Dismenore Primer dan Faktor Risiko Dismenore Primer pada Remaja. Majority, 5(3), 79–84.

Nurul Yuda Putra, R., Ermawati, E., & Amir, A. (2016). Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Usia Menarche pada Siswi SMP Negeri 1 Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(3), 551–557. https://doi.org/10.25077/jka.v5i3.575

Pande, N., & Purnawati, S. (2016). Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh (Imt) Dengan Dismenorea Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. E-Jurnal Medika Udayana, 5(3), 1–9.




DOI: https://doi.org/10.30602/jkk.v8i2.970

Article Metrics

Abstract views : 363| PDF views : 59

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Kebidanan Khatulistiwa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.