KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA TEPUNG KENTANG (Solanum tuberosum L.) VARIETAS ATLANTIK DAN HASIL MODIFIKASI YANG DITANAM DI DATARAN MEDIUM

Melia Siti Ajijah

Abstract


Kentang merupakan tanaman yang harus ditanam di dataran tinggi pada ketinggian lebih dari 1000 mdpl dan memerlukan suhu optimum 18oC. Namun, saat ini sangat tidak memungkinkan membuka lahan terus-menerus untuk budi daya kentang karena akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, seperti penebangan hutan, erosi, longsor dan banjir. Maka dilakukan pengembangan kentang di dataran medium (300-700 mdpl). Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik kimia tepung kentang varietas atlantik dari dataran tinggi serta tepung kentang atlantik dan hasil modifikasi secara Heat Moisture Treatment (HMT) yang ditanam di dataran medium. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental menggunakan analisis uji-t pada tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung kentang dataran tinggi lebih stabil dibanding tepung dataran medium dilihat dari nilai freeze thawing stability. Pada tepung hasil modifikasi HMT menunjukkan bahwa tepung lebih stabil dibanding tepung alami dari dataran medium dan dataran tinggi dilihat dari nilai swelling volume, solubility dan freeze thawing stability.

Full Text:

PDF

References


Adebowale, K. O., B.I. Olu-Owolabi, O.O Olayinka and O.S. Lawal. 2005. Effect of Heat Moisture Treatment and Annealing On Physicochemical Properties of Red Sorghum Starch. African Jurnal Of Biotechnol. 4(9) : 928-933. Adimihardja, A. 2008. Teknologi Dan Strategi Konservasi Tanah Dalam Rangka Revitalisasi Pertanian. Pengembangan Inovasi Pertanian. Vol.1 No.2 : 105-124. Charoenrein S., O. Tatirat, J. Muadklay. 2008. Use of Centrifugation-Filtration for Determination of Syneresis in FreezeThaw Starch Gel. Carbohydrate Polymer. 73.143-147. Chen, Z. 2003. Physicochemical Properties of Sweet Potato Starches and Their Application Noodle Products. Disertation of Wageningen University, Netherland. Collado, L.S., L.B. Mabes, C.G. Oates, H. Corke, 2001. Bihon Type Noodles From Heat-Moisture Treated Sweet Potato Starch. Journal. Food Science 66 : 604609. Gunaratne, A. dan R. Hoover. 2002. Effect of Heat-Moisture Treatment on the Structure and Physicoscemical Properties of Tuber and Root Starches. Carbohyd. Polym. 49:452-437. Hakim, A. dan S. Faresti. 2011. Modifikasi Fisik-Kimia Tepung Sorgum Bedasarkan Karakteristik Sifat Fisikokimia Sebagai Substituent Tepung Gandum. Jurnal Penelitian Sorgum, Semarang. Handayani, T., E. Sofiari, dan Kusuma. 2011. Karakterisasi Morfologi Klon Kentang di Dataran Medium. Buletin Plasma Nutfah Vol.17 No.2 : 116 -121. Haryanti, P., R. Setyawati, R. Wicaksono. 2014. Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan Suspensi Pati Serta Konsentrasi Butanol Terhadap Karakteristik Fisikokimia Pati Tinggi Amilosa Dari Tapioka. J. Agritech 34(3): 308-315. Hastuti, A.S. 2017. Sifat Fisikokimia dan Profil Gelatinisasi Pati Sukun (Atocarpus altilis) Yang Dimodifikasi Secara Heat Moisture Treatment Pada Berbagai Suhu. Univesitas Padjajaran. Jatinangor. Herawati, D. 2009. Modifikasi Pati Sagu Dengan Teknik Heat Moisture Treatment (HMT)

dan Aplikasinya Dalam Memperbaiki Kualitas Bihun. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Honestin, T. 2007. Karakteristik Sifat Fisikokimia Tepung Ubi Jalar (Ipomoea batatas). Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Kusnandar, F. 2010. Kimia Pangan Komponen Makro. Dian Rakyat. Jakarta. Lestari, O.A., F. Kusnandar, N. S. Palupi. 2015. Pengaruh Heat Moisture Treated (Hmt) Terhadap Profil Gelatinisasi Tepung Jagung. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 16 No. 1 : 75-80. Moorthy, S. N. 2004. Tropical Sources of Starch. Di dalam: Ann Charlotte Eliasson (ed). Starch in Food: Structure, Function, and Application. CRC Press, Baco Raton, Florida. Pangesti, Y.D., N.H.R. Parnanto, A. Ridwan A. 2014. Kajian Sifat Fisikokimia Tepung Bengkuang (Pachyrhizus erosus) Dimodifikasi Secara Heat Moisture Treatment (HMT) Dengan Variasi Suhu. J. Teknosains Pangan 3(3): 7277. Prabaningrum, L., T.K. Moekasan, I. Sulastri, T. Handayani, J.P. Sahat, E. Sofiari, N. Gunadi. 2014. Monografi No. 34, 2014 : Teknologi Budidaya Kentang di Dataran Medium. Balitsa. Bandung. Ratnayake, W.S, R. Hoover dan W. Tom, 2002. Pea Starch: Composistion, Structure and Properties – Review. Starch/Starke 54; 217 – 234. Sofiari, E., T. Handayani, H. Kurniawan, Kusmana, L. Prabaningrum, dan N. Gunadi. 2013. Komoditas Kentang Sumber Karbohidrat Bergizi dan Ramah Lingkungan. Jurnal. Inovasi Hortikultura Pengungkit Peningkatan Pendapatan Rakyat : 78 – 90. Sumarlin. 2011. Karakterisasi Pati Biji Durian (Durio Zibethinus Murr.,) Dengan Heat Moisture Treatment (HMT). J. Teknologi Hasil Pertanian. Universitas Riau. Sunarti, T.C., N. Richana., F. Kasim., Purwoko, A. Budiyanto. 2007. Karakterisasi Sifat Fisikokimia Tepung dan Pati Jagung Varietas Unggul Nasional dan Sifat Penerimaannya Terhadap Enzim dan Asam. Departemen Teknologi Industri Pertanian. J. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor. Syarif, Z. 2005. Studi Karakteristika Biologi/Agronomi Tanaman Kentang Yang Ditopang Dengan Turus Dalam Sistem Tumpangsari Kentang/ Jagung Dengan Berbagai Waktu Tanam JaPNJ 2 (2) (2019) hlm. 48 - 52

gung Di Dataran Medium. Stigma Volume XIII No.2 : 222 - 227. Tester R.F, dan W.R. Morrison. 1990. Swelling and Gelatinization of Cereal Starches. I. Effect of Amylopectin, Amylose, and Lipids. Cereal Chemistry. p. 551-557. Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.30602/pnj.v2i2.486

Article Metrics

Abstract views : 3148| PDF views : 359

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Pontianak Nutrition Journal (PNJ)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Web Analytics